nusabali

Wujud Kerukunan Antar Umat Beragama

Tradisi Magibung Lebaran di Kampung Singaraja

  • www.nusabali.com-wujud-kerukunan-antar-umat-beragama

SINGARAJA, NusaBali - Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau 2022 Masehi dirayakan dengan penuh suka cita di Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (2/5) lalu. 

Umat Muslim setempat menggelar tradisi Magibung atau makan bersama dalam satu nampan di Masjid Nurahman Dajan Puri Buleleng. Magibung juga diikuti Umat Hindu dari Puri Buleleng. Tradisi tahunan yang digelar setiap Idul Fitri ini merupakan wujud kerukunan antar umat beragama.

Umat Muslim Kampung Singaraja menggelar Magibung usai melaksanakan persembahyangan salat Idul Fitri. Turut hadir Perwakilan Puri Buleleng duduk bersila bersama Umat Muslim Kampung Singaraja dan membentuk lingkaran. Di tengah lingkaran terhidang nasi dikelilingi hidangan khas Lebaran yakni opor ayam, yang disediakan warga. Warga tampak bersama-sama menyantap dengan suka cita dan diselingi obrolan-obrolan ringan.
 
Tokoh Muslim Kelurahan Kampung Singaraja, Agus Murjana mengatakan, Magibung mengandung makna mensyukuri dan menikmati rezeki yang selama ini telah diberikan oleh Allah SWT. Magibung ini juga sarat pesan mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini selalu digelar setiap Lebaran dan sudah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Hanya saja tradisi Magibung ini sempat tidak dilaksanakan selama dua tahun, atau sejak 2020 hingga 2021 lalu karena pandemi Covid-19. Namun pada Lebaran tahun ini tradisi ini digelar kembali mengingat pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan Salat Idul Fitri berjamaah.

"Lebaran tahun ini pemerintah sudah mengizinkan Salat Idul Fitri berjamaah hingga mudik. Jadi tradisi ini juga bisa kami laksanakan. Kami mempererat tali silaturahmi, merasakan rezeki yang kita peroleh dengan saling berbagi. Dalam tradisi ini tidak ada pangkat dan jabatan. Semua duduk dan makan bersama di hari raya. Ini membuktikan kerukunan dan kebersamaan di antara umat," kata Agus.

Warga yang ikut megibung membawa satu kapar nasi berisi lauk pauk, untuk disantap bersama. Lauk pauk yang disediakan berupa opor ayam, yang menjadi menu khas Umat Muslim saat merayakan hari Raya Idul Fitri. 

Menurut Agus, tradisi ini erat kaitannya dengan budaya Bali. Nilai keberagaman ada pada tradisi Magibung ini. "Magibung ini tradisi kebersamaan dan ini budaya Bali. Ada banyak budaya Bali yang teradopsi di sini. Termasuk magibung yang kami gelar setiap Hari Raya Idul Fitri. Kami berharap tradisi ini terus dilanjutkan ke generasi berikutnya. Sehingga ciri khas Muslim di Bali, Buleleng khususnya, akan terus ada," tandasnya.

Sementara itu, Panglingsir Puri Buleleng Anak Agung Ngurah Parwata Panji menuturkan, letak Kelurahan Kampung Singaraja, atau yang biasa disebut dengan Kampung Jawa ini bersebelahan dengan Puri Buleleng. Raja Buleleng dahulu mengizinkan Umat Muslim untuk tinggal di sebelah Puri, karena memiliki hubungan yang baik.

Bahkan, ungkap Parwata, beberapa tokoh yang ada di Kelurahan Kampung Singaraja dipilih menjadi penasihat Raja Buleleng, bahkan menjadi panglima perang. "Tradisi Magibung ini sudah dilaksanakan ratusan tahun, dan sampai sekarang tetap terjaga. Saling jotin (menyuguhkan makanan). Artinya, kalau ada acara di Kampung Singaraja kami datang, begitu juga kalau ada acara di puri kami mengundang warga Kampung Singaraja," terangnya. 7mzk

Komentar