nusabali

Ketua Serikat Pekerja Di-PHK, Pekerja Demo Hotel

  • www.nusabali.com-ketua-serikat-pekerja-di-phk-pekerja-demo-hotel

MANGUPURA, NusaBali - Puluhan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) menggelar unjuk rasa di depan Hotel Ayana Resort and Spa, Jalan Karang Mas Sejahtera, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Sabtu (14/5). 

Aksi damai itu buntut pemecatan dua karyawan hotel bernama Kadek Wahyu Pramana Dwi Putra yang juga selaku Ketua Serikat Pekerja Mandiri (SPM) Ayana dan Angger Eka Rizky yang menjabat sebagai Sekretaris Umum SPM Ayana. 

Saat dikonfirmasi, Kadek Wahyu Pramana Dwi Putra mengaku kalau aksi demonstrasi yang dilakukan merupakan jalan terakhir yang diambil pihaknya. Hal ini dikarenakan setelah dilakukan berbagai mediasi, baik melalui Desa Adat Jimbaran dan Dinas Ketenagakerjaan Badung, tidak ada itikad baik dari pihak manajemen untuk duduk bersama membahas persoalan itu. "Kami turun saat ini karena sudah semua jalan ditempuh, tapi tidak ada respons atau itikad baik. Maka, kami turun dengan demonstrasi damai," ungkap Kadek Wahyu.

Sebanyak 4 kali proses mediasi dengan rincian 3 kali dilakukan melalui Desa Adat Jimbaran, serta sekali di Dinas Ketenagakerjaan Badung disebut Kadek Wahyu tidak ada kejelasan. Pada intinya, proses mediasi itu untuk mencari tahu dan mendengarkan alasan manajemen yang memecatnya dan rekannya. Mirisnya, kata Dwi Putra, jika pemecatan itu setelah dirinya terpilih sebagai ketua Serikat Pekerja Mandiri Ayana. "Ada dugaan PHK tanpa alasan yang jelas itu sebagai upaya untuk mengintimidasi Serikat Pekerja Ayana. Hal ini disebabkan tidak ada pelanggaran yang kami lakukan. Kalau pun ada, setidaknya harus ada mekanisme yang diambil, misalnya dengan SP I, SP I dan lain sebagainya. Bukan seperti saat ini langsung mem-PHK tanpa alasan jelas," tegas Dwi Putra seraya mengakui kalau surat PHK itu diterimanya pada bulan Maret dan pada 11 April sudah dinyatakan resmi di-PHK.

Saat demo yang dilakukan pada Sabtu pagi dari pukul 10.00 Wita hingga 14.30 Wita, pihaknya menggelar aksi secara damai di depan gerbang masuk hotel. "Tadi ada manajemen yang mau ketemu, tapi yang diizinkan itu cuma saya dan rekan saya yang dipecat. Sementara, saya menginginkan pendampingan dari ketua Federasi Serikat Pekerja Mandiri, karena persoalan ini sudah didampingi secara penuh oleh federasi," katanya.

Sementara, Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Made Rai Dirga mengaku kalau pihaknya saat ini dalam posisi menjadi penengah. Dia mengaku jika dirinya tidak bisa mengintervensi alasan Ayana melakukan pemecatan. Selama ini, pihaknya sebatas memediasi kedua belah pihak untuk mencari solusi. "Kami di sini sudah berusaha untuk duduk bersama baik dari karyawan yang di-PHK maupun dengan Ayana. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang. Posisi kami hanya sebagai penengah saja," tegasnya.

Di sisi lain, seorang karyawan dari Ayana Resort and Spa yang ada di lokasi mengaku kalau dirinya tidak bisa memberikan keterangan apapun terkait adanya aksi dari Serikat Pekerja Mandiri itu. Menurut dia, yang berhak untuk memberikan keterangan adalah dari pihak Public Relation. Namun sayang, saat dimintai kontaknya, tidak memberi tahu. "Nanti yang memberikan keterangan dari Public Relation," singkatnya. 7dar

Komentar