nusabali

Duda Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya

  • www.nusabali.com-duda-ditemukan-tewas-membusuk-di-rumahnya

NEGARA, NusaBali
Warga di Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, dihebohkan peristiwa salah satu warga setempat, Akmaludin, 43, yang ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di dalam kamar rumahnya, Jumat (13/5) pagi.

Korban yang berstatus duda dan tinggal sendirian ini, diperkirakan telah meninggal sejak beberapa hari lalu sebelum akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi membusuk. Informasi yang dihimpun NusaBali, penemuan mayat korban ini berawal dari salah satu tetangga korban H Kalsum, 70,  yang mencium bau busuk saat kebetulan melintas di samping rumah korban, Jumat kemarin sekitar pukul 09.30 Wita. Mencium bau busuk dari arah rumah korban, saksi H Kalsum sempat memanggil-manggil korban, namun tidak ada jawaban.

Merasa curiga terjadi sesuatu, saksi H Kalsum mengabarkan hal tersebut kepada sejumlah warga sekitar lainnya. Kemudian beberapa warga yang mengetahui rumah korban dalam keadaan terkunci, berusaha mencongkel jendela kamar korban. Setelah jendela terbuka, warga menemukan mayat  korban yang terlentang di atas tempat tidur dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.  

Adanya kejadian itu pun dilaporkan warga ke pihak Kepolisian. Setelah menerima laporan tersebut, dikerahkan Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana untuk melakukan olah TKP. Begitu juga dilakukan pemeriksaan luar terhadap mayat korban oleh tim petugas kesehatan dari Puskesmas Melaya 1, Desa/Kecamatan Melaya.

Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Saat ditemukan tewas tersebut korban memakai celana kain warna coklat dengan ikat pinggang warna hitam dan celana dalam warna hitam. Sejumlah bagian tubuh korban sudah mengalami pembusukan dengan bagian kulit mengelupas.

Sementara berdasar keterangan salah satu rekan korban, Ahmad Berri, 50, dari Banjar Air Anakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, yang juga sempat diminta keterangan pihak kepolisian, menceritakan sebelumnya korban sempat datang ngobrol ke rumahnya, Rabu (4/5) pagi lalu. Saat bertemu sepekan lalu itu, korban yang telah bercerai dengan istrinya, sempat curhat bahwa sedang bertengkar dengan seorang teman perempuan korban yang berasal dari Goris, Singaraja

Dari cerita kepada saksi Ahmad Berri, teman perempuan korban itu pun masih memiliki suami. Setelah curhat pada Rabu pekan lalu itu, korban kembali pulang ke rumahnya. Kemudian pada Minggu (8/5) lalu, saksi Ahmad Berri mengaku sempat dihubungi oleh salah satu paman korban yang menyatakan tidak bisa menghubungi korban. Namun saat itu, saksi Ahmad Berri menyampaikan tidak tahu keberadaan korban hingga akhirnya menerima kabar bahwa korban ditemukan meninggal, Jumat kemarin.  

Menurut keterangan saksi Ahmad Berri, setelah bercerai dengan istri korban, korban tinggal sendirian. Semasa hidupnya, korban yang sempat bekerja di salah satu tambak udang di Kecamatan Mendoyo ini, diketahui mengidap penyakit tekanan darah tinggi dan mengalami stroke ringan. Mewakili pihak keluarga korban, saksi Ahmad Berri menyatakan telah mengikhlaskan peristiwa tersebut, dan menolak dilakukan otopsi.

Kapolsek Melaya Kompol I Made Katon saat dikonfirmasi Minggu kemarin, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Menurutnya, dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sementara dari keterangan saksi-saksi, korban yang tinggal seorang diri itu, sebelumnya diketahui mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) dan stroke yang diduga menjadi pemicu meninggalnya korban. “Dari keluarga sudah mengikhlaskan kejadian itu. Jasad korban sudah kita serahkan ke pihak keluarga. Tadi siang (kemarin, red) jenazah korban juga sudah dimakamkan,” ucapnya. *ode

Komentar