nusabali

Amankan KTT G20, TNI AL akan Kerahkan Kapal Perang

Laksamana Yudo Margono Terima Anugerah Kesatria Padma Nusantara di Atas KRI Surabaya 591

  • www.nusabali.com-amankan-ktt-g20-tni-al-akan-kerahkan-kapal-perang

DENPASAR, NusaBali
TNI Angkatan Laut (AL) akan menyiagakan kapal-kapal perangnya di sekitar perairan Bali selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang digelar Oktober 2022 nanti di Bali.

Kapal-kapal perang tersebut akan disiagakan di sejumlah titik strategis di perairan sekitar Pulau Bali.  Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono saat kunjungan kerja ke Bali, Kamis (12/5) mengatakan untuk persiapan kegiatan KTT G20, TNI AL akan menyiapkan pengamanan khususnya di laut Bali dan di selat Lombok. "Nanti  akan disiagakan sejumlah kapal berukuran besar yang setara dengan KRI Surabaya 591, yakni kapal yang ada markasnya yang besar, kemudian kapal-kapal yang melaksanakan pengamanan di perairan Bali dan selat Lombok," ungkap Laksamana Yudo Margono.

Lebih lanjut dia mengatakan jumlah KRI yang disiapkan akan disesuaikan tergantung kebutuhan. Ini akan dilihat terlebih dahulu, seperti apa nanti kebutuhannya. Kasal Laksamana Yudo Margono berharap agar penyelenggaran event berskala internasional itu harus sukses diselenggarakan di Bali.

"Kita lihat, kita susun lagi, tempatnya di mana saja, untuk tempat-tempat yang akan dikunjungi. Baik itu di lokasi rapat maupun lokasi kunjungan. Tentunya akan kita sesuaikan. Sehingga unsur-unsur yang diproyeksikan ini tidak mengganggu kegiatan operasi yang lain, sehingga bisa tepat sasaran," ucapnya.

Sementara, Kamis kemarin Kasal Laksamana Yudi Margono menerima anugerah Kesatria Padma Nusantara dari Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar. Upacara penganugerahannya digelar di perairan Selat Lombok di atas Kapal Perang (KRI) Surabaya 591. Selama proses upacara berlangsung KRI Surabaya 591 diapit tiga kapal perang lainnya, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai 332 pada bagian belakang, KRI Frans Kaisiepo 368 pada sisi kiri, dan KRI Sultan Hasanuddin 366 pada sisi kanan. Tak hanya itu dua helikopter milik TNI AL terus mengitari langit di atas empat kapal perang kebanggaan TNI AL itu berlayar.

Kasal Laksamana Yudo Margono dan Ny Vero Yudo Margono bersama pejabat utama TNI AL, dan tamu undangan berangkat ke Selat Lombok menggunakan KRI Surabaya 591 dari Pelabuhan Timur Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan pukul 08.00 Wita. Setelah keluar dari Pelabuhan Benoa, KRI Surabaya 591 langsung diapit tiga kapal perang lainnya.

Upacara penganugerahan gelar penghormatan itu dipuput oleh Ida Pedanda Gde Made Putra Kekeran dan dihadiri Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Kakarsana beserta tokoh puri. Tak hanya itu, hadir juga para Panglingsir puri se-Bali, termasuk Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace yang merupakan Tokoh Puri Agung Ubud.

Penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan penyematan Pin Kesatria Padma Nusantara berupa padma dan tunjung pada ulu hati Kasal Yudo Margono yang saat itu didampingi istrinya Ketua Umum Jalasenastri Ny Vero Yudo Margono. Panglingsir Puri Agung Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana dalam sambutannya mengatakan pemberian gelar ini dinilai sangat tepat, karena tugas dari TNI AL di bawah kepemimpinan Kasal Laksamana Yudo Margono untuk menyatukan pulau-pulau yang sudah dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada pada ratusan tahun silam. "Kita percayakan kepada bapak Kasal untuk mempertahankan kejayaan Nusantara ke depan,” uangkap AA Ngurah Kakarsana.

Sementara Kasal Laksamana Yudo Margono mengaku sangat bangga dan merasa terhormat menerima gelar yang diberikan oleh Puri Ageng Blahbatuh tersebut. Dirinya mengaku bangga dan terhormat bukan karena gelar ini diberikan oleh kerajaan tertua di Bali, tetapi karena gelar ini diberikan oleh trah Majapahit yang merupakan kerajaan maritim yang puncak pencapaian pada masa jayanya sulit ditandingi oleh kerajaan lain di Nusantara dan di dunia. "Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya diberikan penghargaan berupa pin Kesatria Padma Nusantara ini," ungkap Laksamana Yudo Margono. *pol

Komentar