Pekarangan Warga Cegi Tertimbun Longsor
AMLAPURA, NusaBali
Longsor terjadi di Banjar Cegi, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (9/5) sekitar pukul 22.00 Wita.
Longsor menimpa pekarangan rumah I Wayan Tunas. Material hanya menumpuk di sekitar pekarangan, tidak menimbulkan kerugian material dan korban jiwa. Pemilik rumah kesulitan keluar pekarangan rumah.
Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, mengatakan pada Senin malam terjadi hujan lebat. Gundukan tanah di belakang rumah Wayan Tunas jebol. Rumah semi permanen dengan atap seng, tembok setengah batako, dan gedeg itu selamat dari reruntuhan material longsor. Namun penghuni rumah sempat kesulitan keluar masuk rumah. Perbekel Gede Tamu melaporkan kejadian itu ke BPBD, Selasa (10/5). Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa bersama lima anggota mendatangi lokasi dengan membawa sekop, cangkul, dan alat angkut. Pembersihan material longsor dibantu krama Banjar Cegi.
Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, struktur tanah di lokasi bencana labil, bagian atasnya subur, hanya saja jarang kena air hujan, sekali diguyur hujan langsung jebol. Rata-rata di Desa Ban, struktur tanah labil, jika tidak turun hujan, kondisinya kering berdebu, hanya cocok ditanami ketela di saat hujan turun. “Syukurnya, longsor tidak menimpa rumah warga, material hanya tumpah ke pekarangan rumah,” ungkap Ida Bagus Arimbawa. *k16
Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, mengatakan pada Senin malam terjadi hujan lebat. Gundukan tanah di belakang rumah Wayan Tunas jebol. Rumah semi permanen dengan atap seng, tembok setengah batako, dan gedeg itu selamat dari reruntuhan material longsor. Namun penghuni rumah sempat kesulitan keluar masuk rumah. Perbekel Gede Tamu melaporkan kejadian itu ke BPBD, Selasa (10/5). Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa bersama lima anggota mendatangi lokasi dengan membawa sekop, cangkul, dan alat angkut. Pembersihan material longsor dibantu krama Banjar Cegi.
Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, struktur tanah di lokasi bencana labil, bagian atasnya subur, hanya saja jarang kena air hujan, sekali diguyur hujan langsung jebol. Rata-rata di Desa Ban, struktur tanah labil, jika tidak turun hujan, kondisinya kering berdebu, hanya cocok ditanami ketela di saat hujan turun. “Syukurnya, longsor tidak menimpa rumah warga, material hanya tumpah ke pekarangan rumah,” ungkap Ida Bagus Arimbawa. *k16
Komentar