nusabali

SDN 1 Kampung Kajanan Tutup Sementara

Rusak Parah Pascaterjang Puting Beliung

  • www.nusabali.com-sdn-1-kampung-kajanan-tutup-sementara

Proses PTM yang vakum satu setengah tahun, membuat kerusakan gedung sekolah semakin parah dan merembet ke dua ruang kelas lain.

SINGARAJA, NusaBali

Sebagian gedung SDN 1 Kampung Kajanan di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, rusak parah. Atap bangunan sekolah ambruk setelah diterjang puting beliung dua tahun lalu. Sejak mengalami kerusakan, gedung sekolah ini tidak lagi bisa difungsikan maksimal hingga ditutup sementara. Kini, para siswa menjalani proses pembelajaran tatap muka (PTM) dengan meminjam gedung SDN 2 Banjar Bali.

Pantauan NusaBali di lokasi Selasa (10/5), kerusakan atap parah terjadi di tiga ruangan. Awalnya, dampak bencana puting beliung hanya menimpa satu ruangan, yakni ruang Perpustakaan. Namun gedung sekolah tak difungsikan karena pandemi Covid-19 merebak. Proses PTM yang vakum satu setengah tahun, membuat kerusakan gedung sekolah semakin parah dan merembet ke dua ruang kelas lain.

Menurut penuturan warga setempat, saat bencana itu, siswa sempat direlokasi dan belajar di balai masyarakat setempat. Hanya saja batal karena dinilai kurang representatif. Hingga saat ini terdata SDN 1 Kampung Kajanan memiliki siswa 91 orang.

Saat dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika membenarkan kondisi kerusakan parah di SDN 1 Kampung Kajanan. Menurutnya, Disdikpora atas usulan sekolah telah mengajukan perbaikan pada tahun 2020 lalu. Usulan perbaikan rehab berat itu pun baru mendapat anggaran tahun 2022 bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan dari pemerintah pusat. Hanya saja realisasi perbaikan masih ditunda sementara, karena ada wacana pengambilalihan lahan yang diatasnya berdiri gedung sekolah.

Wacana pengambilalihan lahan itu karena berstatus tanah wakaf Masjid Keramat Kuno Singaraja. Pengelola masjid akan mendirikan Madrasah di lahan itu. “Besok kami akan bertemu dengan pengurus masjid untuk dicarikan solusi. Karena kita punya program rehab gedung, sedangkan dari yayasan masjid berencana mau mengambil alih tanah wakafnya,” kata Astika. *k23

Komentar