nusabali

Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan dari SIA

Hadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan

  • www.nusabali.com-megawati-terima-gelar-profesor-kehormatan-dari-sia

JAKARTA, NusaBali
Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri pelantikan Presiden terpilih Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol pada Selasa (10/5) pukul 10.30 waktu setempat.

Megawati yang telah sampai di Seongnam, Seoul, Korsel, Minggu (8/5) lalu juga akan menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA). Tiba di Korea Selatan, Megawati disambut Dubes Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto. Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, Megawati tiba di Seoul bersama sejumlah jajaran partai dan para staf pribadinya. Diantaranya Bendahara Umum DPP PDIP, Olly Dondokambey serta Ketua DPP PDIP bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri.

“Di Negeri Ginseng, Ibu Megawati akan menghadiri acara pelantikan Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeol. Sekaligus menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA),” ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/5).

Hasto menjelaskan, undangan dari Republik Korea itu merupakan suatu kehormatan. Undangan bersifat khusus oleh Presiden terpilih untuk menghadiri pelantikan. Bagi Hasto, kepergian Ketum Megawati ke Korea Selatan merupakan pertama kali, keluar dan naik pesawat selama dua tahun masa pandemi Covid-19.

Setelah menghadiri pelantikan, lanjut Hasto, malam harinya Megawati akan hadir di jamuan makan malam yang dibuat khusus oleh Presiden Yoon. Keesokan harinya, Megawati akan berangkat lagi ke Istana Kepresidenan Korsel untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon.

Seusai pertemuan itu, Megawati akan langsung berangkat ke Gedung SIA. Di sana, Megawati akan menghadiri upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan. Untuk diketahui, SIA sebagai pemberi gelar adalah institusi pendidikan ternama yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun dan melahirkan puluhan artis ternama serta berkualitas dari Korea.

Sebut saja Kim Seon Ho, Son Ye Jin, hingga Kim Ha-neul. Kemudian penyanyi Wooyoung dari Grup 2PM, dan Presenter Yoo Jae-Suk. Hasto menjelaskan, pihak SIA memberi gelar profesor karena menilai besarnya kontribusi serta komitmen kemanusiaan Megawati, memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea serta perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

“Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara. Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan,” papar Hasto.

Megawati dikenal sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima oleh pihak Korea Utara. Hal ini terkait hubungan historis antara Proklamator RI yang juga ayah Megawati, Bung Karno, dan Great Leader Korea Utara, Kim Il Sung. Dunia mencatat, bagaimana bunga anggrek yang diberikan Bung Karno dikenal dengan nama Kimilsungnia. Bunga Anggrek ini sekarang menjadi simbol bunga persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara.

Gelar dari SIA ini bukan yang pertama dari Korsel untuk Megawati. Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu juga menerima gelar doktor honoris causa dari beberapa universitas di Korea.

Pemberian gelar profesor dari SIA itu, menurut Hasto, menjadi penting di tengah ketegangan hubungan Selatan dan Utara saat ini, terutama setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik.

“Sebab Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan peninsula itu. Dan disinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada Ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting,”kata Hasto.

Dan SIA, sebelum memberikan gelar profesor kehormatan itu, juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan. Gelar profesor kehormatan dari SIA ini akan menjadi yang kedua untuk Megawati.

Sebelumnya,  pada Juni 2021 lalu, Megawati menerima gelar Profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI di Bidang Kepemimpinan Strategik. Sementara untuk gelar doktor kehormatan, Megawati sudah menerima sembilan dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri. *k22

Komentar