nusabali

Belajar dari Internet, Berhasil Buat Gitar Akustik dan Gitar Klasik

  • www.nusabali.com-belajar-dari-internet-berhasil-buat-gitar-akustik-dan-gitar-klasik

TABANAN, NusaBali
Sosok milineal, I Made Rowi Mardika, 32, belajar membuat gitar dari internet. Rela berlama-lama browsing dengan handphone untuk menimba ilmu tentang gitar.

Hasilnya, Made Rowi bisa buat gitar klasik dan gitar akustik. Dia juga memasarkan gitarnya lewat internet. Seratusan gitar akustik telah dibuatnya. Penjualan gitarnya tak hanya lokal Bali, juga tembus Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, dan Jakarta.

Sekitar tahun 2014, Made Rowi berhasrat punya gitar sendiri. Namun saat itu belum mampu beli gitar. Menyalurkan hobinya bermain musik dan memetik gitar, Made Rowi sering pinjam gitar teman. Berawal dari meminjam gitar itulah, kelahiran 24 Oktober 1990 ini paham tentang gitar berkualitas bagus dan biasa-biasa saja. “Sering pinjam dan main gitar, saya mulai paham gitar bagus dan biasa-biasa saja,” tutur Made Rowi saat ditemui di kediamannya, Banjar Pekilen, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, belum lama ini. Dari situlah, Made Rowi penasaran dan berkeinginan membuat gitar sendiri.

Made Rowi mencoba mengklik internet dan mencari tutorial pembuatan gitar. Suami Putu Aswi Rahayu ini rajin berselancar di dunia maya melakukan pencarian panduan membuat gitar. Tak jarang begadang sampai pukul 02.00 Wita memelototi ponselnya. “Sering saya browsing sampai dini hari,” ungkap anak kedua dari pasangan suami istri I Nyoman Candri dan Ni Made Budi ini. Hal itu semata-mata karena keinginan yang keras agar bisa membuat gitar sendiri. Tanpa kursus dan tak mendatangi orang untuk belajar. Cukup berguru di internet saja. “Itulah fungsi teknologi informasi, bisa jadi media untuk mencari ilmu dan berkreativitas,” tutur ayah Putu Elsa Paramita Dewi ini.

Percobaan pertama dengan memperbaiki gitar akustik milik teman yang necknya rusak. Berbekal ‘nuduk ilmu’ di internet, Made Rowi berhasil memperbaiki gitar temannya. “Gitar itu bisa kembali dipakai,” ungkap alumni SMK Karisma Mengwi, Badung ini. Berawal dari memperbaiki gitar rusak, Made Rowi mencoba membuat gitar sendiri. Tidak serta merta langsung jadi. “Beberapa kali percobaan,” ujar guru PPKN di SMK Pratama Widya Mandala ini. Betapa gembiranya ayah seorang putri ini saat berhasil membuat gitar. Tidak sia-sia begadang memelototi internet.

Kabar Made Rowi bisa membuat gitar merebak ke teman-temannya. Akhirnya Made Rowi menerima pesanan buat gitar. Beawal dari memenuhi hobi, Made Rowi bisa membuat gitar untuk dijual alias komersil. Delapan tahun sejak sukses membuat gitar perdana, kini sekitar 100 gitar telah dibuat tangan terampil Made Rowi. Gitar buatannya dipasarkan langsung secara offline di rumahnya maupun lewat online (medsos). “Banyak teman mengoleksi karya saya,” ucap Made Rowi.

Menurut Made Rowi, kualitas gitar ditentukan dari bahan baku dan ketelitian penggarapan. Selain telaten, mood yang bagus sangat penting dalam membuat gitar berkualitas. Tidak semua cerita manis. Bagi Made Rowi, menyetel ulang atau menyervis gitar sudah jadi adalah salah satu yang terasa berat. “Lebih baik membuat yang baru,” kata dia. Namun yang namanya pekerjaan mesti dilakoni. Dari pengalaman membuat gitar, Made Rowi juga tahu Bali punya jenis-jenis kayu yang bagus untuk bahan baku badan gitar. Di antaranya kayu cempaka, kayu nyantuh, waru, mangga, mahoni, sonokling, dan pinus. Ada pun kayu dari luar Bali yang juga baik untuk badan gitar di antaranya kayu siprus dan mopal. Dia pun memanfaatkan jenis-jenis kayu itu untuk gitar buatannya.

Made Rowi membandrol gitar buatannya mulai Rp 900.000 hingga Rp 2,9 juta. Tidak saja di Bali, gitarnya juga tembus Jawa Timur, Jakarta, dan Lombok, NTB. “Semua saya kerjakan secara manual,” bebernya. Buat sementara, Made Rowi hanya membuat gitar akustik dan klasik. Suatu saat nanti tak menutup kemungkinan membuat gitar elektrik. “Saya masih terus memperdalam ketrampilan membuat gitar,” ungkap Made Rowi. *k17

Komentar