nusabali

Objek Wisata Uluwatu Diserbu Wisatawan

  • www.nusabali.com-objek-wisata-uluwatu-diserbu-wisatawan

MANGUPURA, NusaBali
Sejumlah daya tarik wisata (DTW) yang ada di Kecamatan Kuta Selatan diserbu wisatawan saat libur Lebaran.

Seperti halnya yang terjadi di Objek Wisata Uluwatu. Bahkan, dalam catatan pihak pengelola, kunjungan di objek wisata tersebut mencapai 4.000 orang dalam sehari. Meski masih jauh dari catatan sebelum pandemi, namun capaian tersebut tentu memberikan angin segar bagi pariwisata Pulau Dewata.

Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, mengatakan kunjungan wisatawan di objek wisata tersebut mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan Tari Kecak yang merupakan ciri khas dari Uluwatu. “Memang terjadi peningkatan kunjungan wisata ke Uluwatu. Sebagian besar masih didominasi oleh wisatawan domestik (wisdom),” sebut Wijana, Jumat (6/5).

Menurut Wijana, peningkatan kunjungan sudah mulai terlihat sejak 28 April 2022. Kala itu tercatat jumlah kunjungan mencapai 1.015 orang. Kondisi itu terus meningkat sehari kemudian yang mencapai 1.423 orang. Semakin terlihatnya wisatawan yang datang itu pada hari 30 April, saat itu tercatat 2.218 orang yang datang. Peningkatan kunjungan tersebut terus terjadi hingga 1-2 Mei, masing-masing mencapai 3.337 orang dan 4.698 orang. “Selain di Uluwatu, peningkatan juga terjadi di objek wisata Labuan Sait. Sejak 28 April hingga 2 Mei itu berada di angka 600 sampai 1.500 orang,” ungkap Wijana.

Tidak hanya di Uluwatu, peningkatan kunjungan wisata juga terjadi di destinasi wisata bahari Tanjung Benoa. Sejak awal cuti bersama peningkatan kunjungan terjadi sebesar 50 persen dibandingkan hari biasa. Kemudian pada hari kedua meningkat menjadi 60 persen, dan pada 4 Mei mencapai 90 persen. Membludaknya kunjungan wisata itu ternyata tidak diprediksi sebelumnya oleh pengelola. “Karena itu para pengelola water sport sempat kewalahan, karena banyak pekerja mereka yang masih berada di kampung halaman,” kata Bandesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya.

Diakui, kondisi ini sempat membuat para pengelola wisata bahari kaget. Selama dua tahun tanpa kunjungan, tiba-tiba pada libur Lebaran ini kunjungan membludak. Dengan kondisi kunjungan yang cukup banyak, para pengelola akhirnya memanggil kembali karyawannya untuk kembali bekerja. Selama ini para karyawan mereka memutuskan pulang kampung akibat dampak pandemi yang berkepanjangan. “Dengan adanya lonjakan ini tentu berimbas pada pergerakan roda perekonomian masyarakat kita, apalagi sudah lama tidak ada aktivitas di water sport,” kata Wijana seraya berharap ke depannya kunjungan terus bertambah. *dar

Komentar