nusabali

MUTIARA WEDA: Pengalaman Spritual?

Svayameva yato vetti bandhamoksatayātmatām, Tat prātibham mahājñānam sāstrācāryānapeksi yat. (Tantraloka Abhinavagupta, 13.132)

  • www.nusabali.com-mutiara-weda-pengalaman-spritual

Pratibha jnana adalah pengetahuan intuitive atau immediate yang berasal dari logika atau kesadaran itu sendiri seperti kilatan bhatin, tidak tergantung pada kitab suci atau guru.

Apakah ada yang namanya pengalaman spiritual? Seperti apa? Apakah kehadiran para Dewata saat kontemplasi disebut pengalaman spiritual? Apakah sensasi kebahagiaan yang datang tanpa sebab dikatakan pengalaman spiritual? Atau, kekuatan yang hadir tiba-tiba? Atau taksu yang hadir? Atau rasa tenang yang luar biasa? Banyak juga orang menyebut pengalaman spiritual itu sebagai occult, mistik, esoteric, dan supernatural. Mistik artinya sesuatu yang tidak rasional (beyond reason). Occult artinya sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh hukum semesta. Supernatural artinya melampaui hal-hal yang natural.

Menurut teks di atas, pengalaman spiritual disebut dengan pratibha jnana (higher experience). Secara umum ada dua sumber pengetahuan, yakni pengetahuan empiris (yang diperoleh melalui organ indriya) dan pengetahuan intuitive (yang diperoleh langsung dari rasio atau kesadaran tanpa perantara indriya). Intuisi (aparoksa jnana) adalah proses mengetahui tanpa mediasi antara yang mengetahui (knower/jnata) dan yang diketahui (known/jneya). Seperti misalnya intelek kita dapat memahami kebenaran matematika tanpa melalui perantara organ indriya. Sementara itu pengetahuan empiris dimediasi oleh organ indriya seperti kita memiliki pengetahuan tentang ‘meja’ setelah melihat ‘meja’, dan seterusnya. Pengetahuan intuitive atau langsung diperoleh tidak melalui mediasi organ indriya atau yang lainnya. Pengetahuan itu datang secara langsung dan spontan dari rasio atau kesadaran atau Sang Diri itu sendiri. Inilah pratibha.

Jadi, pratibha adalah situasi epistemologis dimana pengetahuan tidak muncul dari media eksternal tetapi dari proses mengetahui atas kesadaran itu sendiri. Pratibha jnana itu tidak diperoleh melalui perantara tetapi bawaan (innate). Dalam terminology Kant, pengetahuan empiris adalah a posteriori (base on sense experience). Pratibha, pengetahuan intuitive adalah a priori (independent of sense experience). Menurut teks di atas pengalaman spiritual adalah kilatan bhatin tanpa perantara kitab suci dan guru. Pengalaman spiritual merupakan pengalaman intuitive yang bersifat spontan, langsung dari kesadaran itu sendiri (pratibha jnana).

Lalu, apakah pengalaman spiritual atau pengetahuan intuitive atau pratibha jnana itu adalah occult atau mistik atau supernatural? Dalam literature tantra, pengalaman spiritual bukan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, sehingga bukan occult. Pengalaman spiritual itu natural. Pengalaman spiritual adalah sesuatu yang selaras dengan hukum alam yang lebih tinggi, sehingga orang biasa tidak memahaminya. Pengalaman spiritual juga bukan sesuatu yang melampaui rasio ata mistik, karena kita bisa mengertinya secara rasional. Bahkan sepertinya pengalaman spiritual juga tidak supernatural karena pengalaman ini benar-benar natural, kondisi alami dari kesadaran kita sendiri. Ini adalah kesadaran yang lebih dalam sehingga bersifat sangat natural, bahkan disebut sebagai nature asli kita.

Pengalaman spiritual adalah sebuah pengalaman langsung atas kesadaran diri sejati kita. Pengetahuan yang ada di dalamnya yang bisa dialami adalah sesuatu yang laten, innate atau tersembunyi, belum diungkap. Jadi pengalaman spiritual adalah menemukan kembali real nature kita yang selama ini tersembunyi. Ini seperti menemukan bayangan kembali dari sebuah cermin yang tertutup debu. Hal ini bisa dikatakan sebagai mendapatkan kembali sesuatu yang telah kita miliki. Pengalaman spiritual adalah pengalaman atas diri kita sendiri. Jadi pengalaman atau pengetahuan ini bisa dikatakan sebagai esoteric dalam artian sesuatu yang mendasar (propound), berhubungan dengan hukum kehidupan yang lebih dalam. Jika esoteric yang dimaksudkan adalah sesuatu yang rahasia, maka pengalaman spiritual bukan esoteric, karena pengalaman ini bukan sesuatu yang rahasia. Seperti halnya tidak ada rahasia dengan pengetahuan saintifik yang lebih tinggi yang ditemukan oleh para saintis atau sains terakhir. Pengalaman spiritual atau pratibha jnana

ini dalam literatur tantric disebut juga dengan pratyabhijna (Self recognition) atau atma jnana (pengetahuan Sang Diri), Siva anubhuti (pengalaman ke-Siva-an), atau bahkan disebut juga mukti atau moksa (pembebasan). *

I Gede Suwantana

Komentar