nusabali

Libur Lebaran, Kunjungan Turis ke Ubud Melonjak

  • www.nusabali.com-libur-lebaran-kunjungan-turis-ke-ubud-melonjak

Peningkatan hunian villa atau hotel antara 78 persen – 80 persen itu sampai 5 Mei 2022. Tanggal 6 Mei 2022, kunjungan sudah mulai turun. Tanggal itu liburannya sudah usai.

GIANYAR, NusaBali

Liburan Lebaran atau Idul Fitri, Senin (2/5) dan Selasa (3/5), berdampak positif untuk hunian akomodasi wisata di Ubud. Okupansi villa dan hotel antara 78 persen sampai 80 persen.

Hal itu dikatakn Ketua PHRI Gianyar Pande Adityawarman  di Gianyar, Rabu (4/5). Dia mengaku cukup senang dengan situasi ini karena pada liburan Lebaran tahun ini, kunjungan wisatawan sangat membeludak. "Peningkatan ini sangat signifikan dari hari-hari biasanya pasca pandemi Covid-19. Apa lagi dibandingkan dengan tahun lalu liburan Lebaran diperketat," terangnya.

Namun kunjungan diprediksi akan kembali turun pada Jumat (6/5) karena liburan hanya awal Mei ini. "Peningkatan hunian villa atau hotel antara 78 persen – 80 persen itu sampai 5 Mei 2022. Tanggal 6 Mei 2022, kunjungan sudah mulai turun. Tanggal itu liburannya sudah usai," ujarnya.

Pande melihat kunjungan wisatawan membeludak karena  Lebaran tahun sebelumnya ada pengetatan kunjungan karena aturan PPKM. "Mungkin itu yang menyebabkan orang-orang kangen dan haus untuk liburan. Ini seperti liburan balas dendam, sangat membeludak," terangnya.

Setelah liburan ini, selaku perwakilan pemilik akomodasi pariwisata, Pande Adit berharap tidak adanya kenaikan kasus Covid-19. Kendati kasus telah landai, namun pihaknya masih merasa was-was.  "Setelah liburan lebaran ini, kami harap tidak adanya kenaikan kasus. Ini utamanya yang membuat kita was-was. Apa bila kasus landai,  tidak ada peningkatan, kemungkinan kita bisa kedatangan toris dosmetik setiap weekend," ujarnya.

Dia juga berharap kewajiban test PCR (polymerase chain reaction) dari daerah asal wisatawan agar tetap ditiadakan.  Karena peniadaan test PCR juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. "PCR test dari darah asal itu kalau bisa dihilangkan, cukup dengan vaksin aja. Karena tetangga kita Thailand sudah meniadakan test itu," ujarnya.

Dengan penghapusan test PCR, kata Pande, wisatawan tidak akan merasa was-was. "Karena selama ini yang menjadi kendala kita mereka merasa was-was. Ekspetasi liburan sudah wah, sudah persiapan, tapi ketika test PCR menjadi acuan dan hasilnya tidak sesuai, liburan akan batal. Maka mereka lebih memilih ke negara yang bebas test PCR," ungkapnya.7nvi

Di Ubud, Wisatawan Serbu Pedagang Lonjakan kunjungan wisatawan ke Ubud, Gianyar, karena liburan Lebaran, menjadi berkah istimewa bagi para pedagang setempat. Sejumlah pedagang di pinggir jalan raya Ubud mengaku diserbu wisatawan sejak, Jumat (29/4). Made Sudirta, penjaga kios eskrim yang berlokasi di tengah-tengah Pasar Ubud, mengaku liburan lebaran kunjungan ke Ubud sangat ramai. Ini dilihat dari penjualan eskrimnya yang juga meningkat siginifikan. "Sebelum libur leberan hanya dapat Rp 200.000 – Rp 400.000, itu sudah paling banyak. Semenjak libur lebaran ini kujungan meningkat signifikan, penjualan perhari bisa sampai Rp 2 juta," ujarnya.  

Hal senada juga diakui penjual pernak-pernik dan kain pantai juga mengatakan hal demikian. Liburan lebaran membawa berkah untuk kami. Jalan-jalan terlihat mulai macet. Berberda dari sebelum liburan lebaran yang situasinya sepi. "Saya baru buka dagangan, dari kemarin satu dua wisatawan ada saja yang belanja," ujar Dewa yang menggelar dagangannya di pinggir jalan utama sebelah selatan Puri Agung Ubud.

Pantauan di lapangan, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara menyerbu kios pedagang pasar Ubud yang kini menggelar dagangannya di jalan trotoar. Jalan yang dulunya lengang kini dipenuhi mobil. Arus lalulintas di kawasan Ubud tampak padat merayap. *nvi

Komentar