nusabali

Ketua MPR RI Bamsoet dan Keluarga Kunjungi Yayasan YPS di Payangan

  • www.nusabali.com-ketua-mpr-ri-bamsoet-dan-keluarga-kunjungi-yayasan-yps-di-payangan

GIANYAR, NusaBali
Yayasan Yasa Putra Sedana (YPS) di Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar,  dikunjungi Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Jumat (29/4) malam.

Bamsoet beserta keluarga menikmati pertunjukan seni yang dipadupadankan dengan dinner buka puasa. Bamsoet beserta keluarga disambut Tari Pendet, Oleg Tamulilingan, dan Barong-Rangda. Kedatangan Bamsoet sekaligus perayaan hari jadi pernikahannya yang ke-25 tahun, bersama istri Lenny Sri Mulyani. Kepada Dewa Rai Budiasa selaku pemilik Yayasan YPS, Bamsoet berpesan agar tetap dan terus menjaga dan melestarikan seni budaya Bali. "Mudahan-mudahan Yayasan Yasa Putra Sedana bisa jaga lestarikan budaya Bali dari gempuran modernisasi," pintanya.

Bamsoet mengaku bukan baru pertama mengenal Dewa Rai Budiasa. "Saya kenal sejak muda. Di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) maupun di Kadin (Kamar Dagang dan Industri).

Terima kasih sambutannya yang luar biasa ini," ungkapnya. Bamsoet memboyong keluarga besarnya untuk menikmati pertunjukan seni ini. "Saya ajak ibu, istri, ibu mertua dan anak-anak. Semoga perjalanan hidup kami sekeluarga diberkahi dan diberi kesehatan," ujar Bamsoet saat memanjatkan doa hari pernikahan peraknya.

Pemilik Yayasan YPS, Dewa Rai Budiasa mengatakan Yayasan YPS Jro Pengaji telah memiliki sertifikat Citra Raksata. Sertifikat Nomor 05/SentraKI/2022 dengan Pencipta Paket Wisata Dewa Rai Budiasa dan Dewa Putra Diasa. Dewa Rai Budiasa mengatakan paket wisata Barong dan Legong ini sudah aktif sejak tahun 1995. "Pementasan perdana kami gelar pada 1 Desember 1995 dalam rangka uji kompetensi oleh Listibya Provinsi Bali guna memperoleh Pramana Patram Budaya," ujarnya yang 15 tahun berkiprah di Jerman ini.

Dijelaskan Dewa Rai Budiasa, paket barong-legong dan dinner atau makan malam ini tercetus berdasarkan saran dan masukan dari koleganya di mancanegara yang sering berwisata ke Bali. "Mereka khawatir terjadi degradasi mutu Tari Bali akibat keinginan pengelola wisata yang cenderung menyederhanakan penampilan kesenian Bali akibat tuntunan komersial," jelasnya.

Maka itu, dirancang sebuah paket wisata sebagai karya cipta pengembangan berupa pertunjukan Barong dan Pelegongan yang dikemas dengan santap malam. Pertunjukan diawali dengan pentas Bapang Barong yang dilanjutkan dengan penampilan tari Pelegongan pilihan. Antara lain Legong Keraton, Kebyar Terompong, Oleh Tamulilingan, Cendrawasih, dan diakhiri dengan Barong Ngunying. Yang menarik, pertunjukan berlangsung di halaman terbuka Jabe Jro Pengaji. Setelah pementasan, wisatawan diundang untuk makan malam di Natar atau halaman tengah Jro Pengaji. Diawali dengan pengenalan keluarga besar, pengenalan rumah adat Bali yang sesuai dengan Asta Kusala Kusali dan diakhiri dengan makan malam.*nvi

Komentar