nusabali

Ketua Bawaslu Tabanan Berpulang

Dirawat karena Sakit Asam Urat, Dikenal Pribadi Humble

  • www.nusabali.com-ketua-bawaslu-tabanan-berpulang

Sehari sebelum meninggal almarhum masih bisa diajak ngobrol, bahkan sempat lakukan tos khas Bawaslu dengan teman sejawat yang membesuk ke RS.

TABANAN, NusaBali
Jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tabanan berduka. Ketua Bawaslu Tabanan, I Made Rumada SE MM,52, meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Tabanan pada, Jumat (29/4) sore pukul 15.00 Wita. Made Rumada asal Banjar Kuwun Ancak Bija, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Tabanan ini meninggal dunia karena mengalami sakit asam urat setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan sejak 1 April 2022 di Rumah Sakit Wisma Prashanti Tabanan.

Meninggalnya Made Rumada memang membuat seluruh kolega terkejut. Sebab sehari sebelum meninggal, Kamis (28/4) almarhum masih bisa diajak ngobrol. Bahkan sempat lakukan tos khas Bawaslu dengan teman sejawat yang sempat membesuk ke rumah sakit.

Kordiv Pengawasan Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta mengatakan Made Rumada meninggal dunia karena asam urat. Ini bermula di kakinya mengalami bengkak. Bahkan dalam kondisi bengkak masih bisa menghadiri rapat internal Bawaslu pada 31 Maret di Nusa Dua, Badung memakai sandal jepit. "Sebelum rapat sempat bertemu saya di kantor bilang tidak bisa pakai sepatu, saya suruh pakai sandal untuk hadiri rapat. Dan beliau beli sandal," ujarnya.

Hanya saja sepulang dari rapat tersebut kata Narta, bengkak di kakinya tersebut semakin parah hingga akhirnya berobat ke Rumah Sakit Wisma Prashanti dan dirawat mulai 1 April 2022. Seminggu pasca dirawat karena kondisinya membaik diperbolehkan pulang. Namun sekitar tanggal 15 April 2022 kondisinya drop lagi dan dilarikan ke RSUD Tabanan. "Sesuai cerita menantu almarhum, kaki yang bengkak itu bernanah karena ada luka di mata kaki," tuturnya.

Narta mengatakan selama dirawat di RSUD Tabanan kondisinya sempat membaik meskipun sempat mendapat perawatan di ruang ICU RSUD Tabanan. Kondisi Made Rumada dikatakan membaik karena sehari sebelum meninggal masih sempat diajak ngobrol tanpa ada keluhan sakit. Bahkan sempat tos Bawaslu dengan teman yang menjenguk.

 "Jadi terkejut sekali meninggalnya ketua kami, sehari sebelum meninggal sudah baik kondisinya. Tiga kali saya jenguk yang kemarin (Kamis) ini sudah bisa ngobrol. Lagi pula saat dilakukan cek kesehatan tak ada keluhan penyakit dalam," jelas Mantan Komisioner KPU Tabanan ini.

Narta menuturkan Made Rumada adalah sosok ketua yang humble (rendah hati). Dalam bertugas selalu mengedepankan koordinasi. Tak sampai dalam bertugas ada konflik internal di jajaran Bawaslu. "Saat di kantor juga tidak ada bercerita mengeluhkan sakit, hanya memiliki asma saja," kenangnya. Narta menambahkan mengenai siapa yang akan mengisi jabatan Ketua Bawaslu belum ada pembahasan ke arah sana karena masih suasana berduka. "Belum ada ke arah sana masih berduka, akan dibahas usai upacara almarhum," tambahnya.

Sementara itu jajaran KPU Tabanan juga merasa kehilangan atas meninggalnya Ketua Bawaslu Tabanan, Made Rumada. Apalagi almarhum dikenal pribadi yang humble dan mudah diajak berkoordinasi. "Kita terkejut sekali mendengar, meskipun sebelumnya sudah tahu informasi bahwa beliau sakit dan dirawat di rumah sakit," ujar Ketua KPU Tabanan, I Gede Putu Weda Subawa.

Menurut Weda, dia sendiri sering bertemu Made Rumada ketika berkoorsinasi persiapan Pemilu 2024. Selama intens bertemu itu tidak pernah mengeluh sakit. "Kalau ketemu tidak pernah mengeluh sakit, tapi dari raut muka memang kelihatan agak kurang sehat, itu dari prediksi saya," katanya.

Dengan kepergian Made Rumada ini jajaran KPU Tabanan sangat kehilangan. Sebab selain memiliki pribadi yang humble dan mudah bergaul, dari sisi bertugas memiliki kerjasama yang baik. Dalam artian kegiatan antara KPU Tabanan dan Bawaslu Tabanan selalu dikoordinasikan. "Jadi kalau ada kegiatan kami selalu koordinasi yang baik. Kasihan sekali, kami merasa kehilangan. Apalagi saya dan almarhum satu alumni SMA," tutur Weda Subawa.

Made Rumada sendiri menjabat sebagai Ketua Bawaslu sejak 2018. Sebelumnya almarhum beberapa kali menjabat Ketua Panwaslu Tabanan sejak 2010, namun sifatnya tak permanen. Made Rumada kelahiran 24 Juni 1970 asal Banjar Kuwun Ancak Bija, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Tabanan. Selain menjabat Ketua Bawaslu, Rumada juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Tabanan.

Terpisah Sekretaris Desa Kuwum, Marga, I Gede Nurata, mengatakan saat ini jenazah sudah di rumah duka.  Selain sebagai Ketua Bawaslu Tabanan, almarhum Rumada juga sebagai Bendesa Adat Kuwum Ancak, Desa Kuwum, Kecamatan Marga.”Nggih, memang juga sebagai bendesa,“ ujar Nurata. Saat ini jenazah sudah berada di rumah duka di Banjar Kuwum Ancak Bija. *des, k17

Komentar