nusabali

Warna-Warni Cinta Selly Fajarini, Donasi NFT Pertama di Bali

Implementasi NFT untuk Aksi Kemanusiaan

  • www.nusabali.com-warna-warni-cinta-selly-fajarini-donasi-nft-pertama-di-bali
  • www.nusabali.com-warna-warni-cinta-selly-fajarini-donasi-nft-pertama-di-bali
  • www.nusabali.com-warna-warni-cinta-selly-fajarini-donasi-nft-pertama-di-bali

DENPASAR, NusaBali.com - Boleh jadi inilah aksi sosial pertama di Bali yang menggunakan NFT (Non Fungible Token). Aksi sosial ini diprakarsai Selly Fajarini, mantan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar. 

Selly menulis dan menerbitkan buku bertajuk ‘Warna-warni Cinta Selly Fajarini’. Buku itu dicetak terbatas dan setiap unitnya didaftarkan di jaringan blockchain sebagai aset Non Fungible Token (NFT) melalui Baliola.com. Total produksi buku dalam bentuk fisik sejumlah 100 eksemplar, namun yang disebarkan kepada publik hanya setengahnya.

“Jadi hanya 50 saja NFT plus buku fisik yang kami terbitkan pada saat peluncuran karena yang 50 lainnya sudah diborong oleh seseorang yang tak mau disebutkan namanya,” ujar Selly.

Di luar buku fisik, ada 200 NFT lagi buku tersebut dalam bentuk aset digital. Jadi total NFT yang diterbitkan berkait buku tersebut adalah 300 NFT.

Kepada para sahabat dan relasi, Selly mempersilakan untuk mendaftarkan diri masuk ke dalam whitelist sebagai pembeli NFT buku tersebut yang dibandrol seharga Rp 500 ribu atau 34 kepeng (KPG). Nantinya, dari seluruh nama-nama yang terdaftar, dipilih secara acak 50 nama yang akan memeroleh NFT plus buku fisik. Selebihnya, hanya mendapat aset digital.

“Setelah dipotong biaya produksi, seluruh hasil dari penjualan tersebut akan disumbangkan kepada Rumah Berdaya, Denpasar,” imbuh Selly.

Dikatakan, gagasan penerbitan buku dengan mekanisme NFT ini merespons perkembangan dunia NFT yang marak beberapa tahun belakangan ini. Mau tidak mau, teknologi tersebut akan merambah ke seluruh lapisan masyarakat. 

Mengambil momentum Cinta Kasih (Valentine Day) dan Hari Kartini, Selly Fajarini mencetuskan penggalangan dana sosial melalui cara baru. bekerja sama dengan Baliola.com, Selly mengagas aksi Donasi NFT untuk Kemanusiaan melalui penerbitan ‘Warna-warni Cinta Selly Fajarini’ yang memuat berbagai ekspresi cintanya kepada suami, keluarga, sahabat, para lansia, busana, hingga petualangan.

Sebagai penghargaan kepada para 50 donatur pertama yang mencatatkan diri dalam whitelist, Selly mengundang mereka bersilaturahmi pada acara bertajuk ‘Satu Buku untuk Satu Kebaikan’ di Depasar pada 21 Mei 2022 mendatang.

Pada kesempatan itu mereka akan diajak berbincang santai mengenai isi buku, hal-hal menarik berkait isi buku, sekaligus edukasi mengenai NFT dan rogram-program mulia yang dapat dilakukan dengan NFT.

Menurut Selly, melalui aksi donasi ini para donatur diajak bersama merasakan pengalaman baru dalam berderma sekaligus membuat sejarah sebagai pelopor aksi donasi melalui NFT.

“Setahu saya, inilah donasi pertama di Bali yang dilakukan dengan NFT. Maka para donatur dalam project ini adalah para pembuat sejarah. Merekalah orang-orang pertama di Bali yang berdonasi dengan NFT,” ujar Selly.

Selly menambahkan, bagi yang belum beruntung masuk ke dalam whitelist untuk mendapatkan buku fisik sekaligus NFTnya, tetap akan mendapatkan buku digital yang prosedurnya dipaparkan pada laman web dan akun Instagram yang disiapkan secara khusus untuk itu.

Donasi Sekaligus Edukasi

Mengenai aksi donasi NFT yang dilakukan Selly Fajarini ini, Direktur Utama Baliola.com, IGP Rahman Desyanta, mengatakan pihaknya merasa sangat bergembira. Menurutnya, aksi donasi untuk kemanusiaan melalui NFT yang dilakukan Selly Fajarini itu memiliki beberapa nilai penting dalam pengembangan NFT dan blockchain di Indonesia. 

Pertama, gerakan ini mengedukasi masyarakat bahwa NFT memiliki dimensi lain di luar sebagai metode baru untuk jual-beli karya digital. Bahwa NFT juga memiliki dimensi sosial sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Selly melalui aksi donasi NFTnya.

Kedua, melalui gerakan ini masyarakat mendapat wawasan baru bahwa dengan berdonasi melalui NFT, mereka dapat membantu sesama, menjaga lingkungan hidup, atau membangun kota, sekaligus mendapat aset token yang kelak di kemudian hari dapat mereka jual kembali untuk berbagai keperluan.

“Jadi aksi donasi NFT yang dilakukan Ibu Selly ini adalah gebrakan bersejarah bagi pengembangan NFT dan Blockchain Indonesia ke depan,” tegas Rahman.

Satu Buku, Satu Kebaikan


Lebih lanjut, Selly mengatakan bahwa gerakan donasi bertajuk ‘Satu Buku untuk Satu Kebaikan’ yang ia gagas bersama Baliola.com ini tidak berhenti sampai pada satu edisi saja, melainkan berlanjut sebagai gerakan donasi NFT yang hasilnya akan disalurkan kepada yayasan-yayasan sosial di berbagai bidang.

Sebagai contoh, pada edisi perdana ini, seluruh hasil penjualan buku akan disalurkan kepada Rumah Berdaya Denpasar yang merupakan rumah rehabilitasi bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan pada kejiwaan. Sehingga kegiatan rehabilitasi bagi penderita gangguan kesehatan jiwa menjadi lebih berdaya. Selanjutnya, gerakan serupa akan dilakukan pada aktivitas sosial lainnya.

Komentar