nusabali

Desa Wisata Pinge Diusulkan Jadi Lokasi Kunjungan Delegasi G-20

  • www.nusabali.com-desa-wisata-pinge-diusulkan-jadi-lokasi-kunjungan-delegasi-g-20

TABANAN, NusaBali
Desa Wisata Pinge, di Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, termasuk salah satu dari 11 desa wisata di Bali yang diusulkan menjadi lokasi kunjungan delegasi G-20.

Pengelola Desa Wisata Pinge pun mengaku siap jika memang nanti didatangi delegasi G-20 pada Oktober mendatang.  “Kami di sini sangat siap,” ujar Ketua Pokdarwis Desa Wisata Pinge Anak Agung Ngurah Arimbawa, Selasa (19/4). Dijelaskannya, kesiapan tersebut bukan baru belakangan ini, namun sudah jauh-jauh hari sebelumnya. Dikatakan AA Arimbawa, sebagai desa wisata, Pinge sudah siap dan memiliki akomodasi. Namun bukan hotel, bukan vila, tetapi adalah rumah penduduk bisa dimanfaatkan untuk menginap oleh pengunjung. Ada sekitar 50 kamar yang bisa dimanfaatkan. Daya tarik lain adalah tata letak perumahan yang masih mempertahankan pola tata letak perumahan tradisional. Demikian juga telajakan ditata sedemikian rupa dengan tanaman khas Bali seperti kayu puring, andong, dan lainnya. “Suasana pedesaan yang masih alami itulah daya tarik desa wisata kami di Pinge,” kata AA Arimbawa.

Belakangan, kata AA Arimbawa, pengelola mempersiapkan semacam rest area yang bernama Laduma. Hal senada disampaikan I Wayan Dibia, pengurus pengelola Desa Wisata Pinge. Penataan dan kebersihan dari Desa Wisata Pinge dilakukan oleh masyarakat sendiri. Hal itu bermula adanya lomba kebersihan desa adat di tahun 1980-an. Desa Adat Pinge ketika itu mewakili Tabanan. Lantaran ditunjuk jadi duta Tabanan, masyarakat menata pekarangan dan telajakan sehingga rapi dan rindang. Hasilnya Pinge keluar sebagai juara II. Sejak itulah warga terbiasa menata pekarangan dan telajakan dengan apik dan asri. Nah tahun 2003 mulai ada wisatawan berdatangan. “Mulai saat itulah Pinge kian dikenal,” ungkap Dibia.

Untuk mempertahankan pola pemukiman, krama Pinge sepakat untuk tidak membangun hingga melewati batas tembok panyengker. Tujuannya agar telajakan tetap eksis. Demikian juga untuk toilet, krama sepakat tidak membuat atau membangun toilet di wilayah hulu pada pekarangan. “Toilet atau WC dibangun di wilayah teben,” kata Dibia.  Kata Dibia, kalangan pelajar, rombongan atau wisata grup yang dominan berkunjung ke Pinge.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali I Made Mendra Astawa, mengatakan Pinge memang merupakan salah satu dari desa wisata yang diusulkan menjadi tujuan kunjungan delegasi G-20 pada Oktober mendatang. “Selain masih relatif orisinal, Pinge salah satu yang memang siap. Konsepnya kebersihan dan penataan lingkungan merupakan kebutuhan warga, sedang wisata sebagai bonus,” ucap Mendra. Selain itu Desa Wisata Pinge merupakan salah satu desa wisata binaan BUMN (ITDC). *k17

Komentar