nusabali

Jenazah Letda CPM I Kadek Adi Suhardiyana Tiba di Rumah Duka

Disambut Isak Tangis Keluarga, Baru Seminggu Tugas di Papua

  • www.nusabali.com-jenazah-letda-cpm-i-kadek-adi-suhardiyana-tiba-di-rumah-duka

DENPASAR, NusaBali
Tangis keluarga pecah saat jenazah Letda CPM I Kadek Adi Suhardiyana SH sampai di rumah duka di Jalan Dam Peraupan, Banjar Umadesa, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu (13/4).

Jenazah diterima langsung pihak keluarga dari Kodim 1611/Badung dan langsung disemayamkan di rumah duka dengan dijaga satuan militer.  Jenazah Letda Cpm I Kadek Adi Suhardiyana tiba di rumah duka sekitar pukul 12.00 Wita setelah diterbangkan dari Makassar menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan menggunakan pesawat Lion Air. Sebelumnya jenazah diterbangkan dari Bandara Mopah Merauke Papua dan transit di Makassatr. Setelah jenazah sampai pihak keluarga langsung menyiapkan upakara.

Letda Cpm Adi Suhardiyana diketahui baru satu minggu bertugas di Papua. Dia diketahui merupakan lulusan terbaik pada pendidikan militer yang diikutinya dengan meraih peringkat pertama dari angkatannya.

Letda Cpm Adi Suhardiyana di mata keluarga merupakan anak yang penurut, periang bahkan dikenal polos. Hal itu membuat keluarga sangat terpukul setelah mendengar kepergian Letda Cpm Adi Suhardiyana. "Kami kaget dan terpukul mendengar anak kami meninggal karena kecelakaan. Dia merupakan anak yang baik, apa-apa disuruh ibunya cepat dikerjakan," jelas paman almarhum, I Ketut Sudiantara.

Sudiantara mengatakan, almarhum menjadi anggota militer setelah lulus kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud) tahun 2021 lalu. Karena ada bukaan jadi anggota TNI menurut Sudiantara, almarhum memilih ikut mendaftar sekitar dua bulan lalu dan akhirnya lolos dengan predikat terbaik.

Lanjut Sudiantara, almarhum menjadi anggota militer karena motivasi dari kakak dan paman-pamannya yang juga sebagai anggota TNI. "Saya dari 5 bersaudara, 3 orang masuk jadi anggota TNI. Itu yang menjadi motivasi dia masuk militer. Setelah dua bulan bertugas di mabes dia ditugaskan ke Papua," ungkapnya.

Kabar duka meninggalnya Letda Cpm Adi Suhardiyana berawal pihak keluarga kedatangan anggota militer dari Denpom pada, Selasa (13/4) sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka mengabarkan bahwa almarhum sudah meninggal karena kecelakaan saat bertugas pengawalan sekitar pukul 10.00 Wita.

Mendengar hal itu, keluarga pun menangis histeris. Namun, karena dalam tugas pihak keluarga harus mengikhlaskan kendati almarhum merupakan kebanggaan keluarga. "Kaget saat dengar kabar dari Denpom. Tapi karena tugas kami harus mengikhlaskan," imbuhnya. Almarhum menurut Sudiantara sebelum meninggal sempat video call dengan keluarga pada, Senin (12/4). Saat video call almarhum mengaku sedang sibuk karena persiapan pengawalan. "Tapi tiba-tiba kemarin dengar kabar kecelakaan. Katanya sih lukanya di kepala," imbuhnya.

Untuk upacara pengabenan almarhum, Sudiantara mengatakan akan dilakukan pada Wraspati Paing Kulantir, Kamis (21/4) di Setra Desa Adat Peguyangan. Selain saat itu merupakan dewasa ayu, juga karena ada karya melaspas Begawan Penyarikan pada 19 April 2022 di Banjar Umadesa.  Sementara kakak kandung almarhum, yakni I Putu Sulantara mengatakan dia setiap hari teleponan dengan almarhum. Namun terakhir telepon tiga hari sebelumnya.

"Saya hampir setiap hari teleponan tapi kok tumben tiga hari tidak ada telepon. Ternyata saya ditelepon langsung dari lokasi kejadian katanya kadek (adiknya) kecelakaan saya kaget," ungkapnya. Menurut dia tidak ada firasat apapun yang dirasakan. "Saya selalu berpesan hati-hati ingat jaga faktor keamanan. Sangat sering saya berpesan seperti itu. Sangat sedih melihat adik yang selalu saya banggakan seperti ini," ujarnya.

Sulantara mengatakan, dia sempat diceritakan oleh teman almarhum Letda Nababan yang saat itu ikut mengawal. Mobil rombongan almarhum berada di belakang mobil Letda Nababan dan dilihat ke pinggir dan menghantam as jalan. Sehingga mobilnya terguling yang membuat almarhum luka pada kepalanya. Dia mengatakan, kemungkinan almarhum meninggal karena kehabisan darah dalam perjalanan.

Sementara ayah almarhum, I Nyoman Wardana mengaku tidak menyangka anaknya bisa seperti ini. Dia mengira, anaknya tidak akan ditugaskan di Papua. Sebab, dia berprestasi dan jadi lulusan terbaik. "Saya kira awalnya bisa hanya di mabes karena berprestasi. Tapi akhirnya ditugaskan ke sana," jelasnya.

Wardana mengaku tidak ada firasat apapun sebelum almarhum dikabarkan meninggal. Hanya saja, saat tepat kejadian pada Selasa pukul 10.00 Wita mengaku tumben ada keinginan mandi di rumahnya. Sebab, dia sendiri tinggal di toko yang berada di sebelah utara perempatan lampu merah.  "Tidak ada firasat apapun hanya tumben saja pas pukul 10.00 Wita mungkin itu pas kejadiannya juga, saya pengen sekali mandi di rumah gerah sekali rasanya. Padahal saya jarang sekali pulang karena saya punya toko biasanya saya tidur di sana. Ini tumben saya pengen sekali pulang mandi," kenang Wardana.

Wadanpomdam IX/Udayana Letkol Cpm Erwien FS yang menjadi inspektur upacara penyerahan jenazah, kemarin mengatakan setibanya di Bandara Ngurah Rai, jenazah Letda Adi Suhardiyana langsung dijemput oleh prajurit Kodam IX/Udayana. Selanjutnya jenazah dibawa ke Banjar Umadesa, Jalan Dam Peraupan, Kelurahan Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara untuk diserahkan kepada pihak keluarganya menggunakan ambulans Kodim 1611/Badung.

Sebelumnya diberitakan seorang Prajurit TNI Letda Cpm I Kadek Suhardiyana dan seorang jurnalis Roi Dorsono Rahel meninggal dunia dalam kecelakaan di Papua. Kecelakaan ini terjadi saat di hari yang sama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman lakukan kunjungan meninjau prajurit di Satgas Yonif 123/RW di Sota, Merauke, Papua, perbatasan RI-PNG, Selasa (12/4). *mis, pol

Komentar