nusabali

SLB Negeri 2 Denpasar Ikuti Pelatihan Sekolah Penggerak

  • www.nusabali.com-slb-negeri-2-denpasar-ikuti-pelatihan-sekolah-penggerak

DENPASAR, NusaBali
Sebagai sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), SLB Negeri 2 Denpasar mendapatkan pelatihan sekolah penggerak pada Minggu (10/4) pagi, di sekolah setempat, Jalan Pendidikan Nomor 26, Sidakarya, Denpasar Selatan.

Sekitar 25 orang guru, termasuk kepala sekolah, mendengarkan paparan dari pelatih ahli pendamping sekolah penggerak yang mewakili Kemendikbudristek.  Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar Ni Wayan Rapiyanti SPd, menuturkan sejak mendapat status sebagai sekolah penggerak pada tahun lalu, dia selaku kepala sekolah sudah beberapa kali mendapat pembekalan terkait sekolah penggerak. Pelatihan kali ini untuk memperkuat kembali komitmen seluruh guru mengikuti Program Sekolah Penggerak.

“Semoga dengan pelatihan ini, memotivasi kami dalam menjalankan program sekolah penggerak yang sudah direncanakan,” ujar Rapiyanti.

Pelatihan dikatakannya menjadi tempat untuk menyatukan visi para guru dalam membangun sekolah penggerak, sehingga bisa menginspirasi sekolah luar biasa lainnya.

Rapiyanti menuturkan, SLB Negeri 2 Denpasar menjadi SLB pertama di Bali yang terpilih sebagai sekolah penggerak. Hal itu merupakan tanggung jawab buat sekolahnya agar bisa menjadi contoh atau penggerak bagi sekolah luar biasa lainnya untuk segera mengikuti Program Sekolah Penggerak.

Dia menuturkan, sebagai sekolah penggerak, sekolahnya memiliki wewenang untuk menyusun kurikulum secara mandiri dan menyiapkan program belajar yang berpusat pada siswa. “Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator,” ujar Rapiyanti.

Dia menambahkan, dengan adanya pandemi Covid-19 juga menjadi kesempatan sekolahnya mengembangkan pendidikan jarak jauh yang efektif pada siswa sekolah luar biasa yang siswanya merupakan anak berkebutuhan khusus.

Pasalnya mendidik anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan tersendiri dalam mendampingi mereka melaksanakan pembelajaran online selama pandemi Covid-19.

“Saya langsung beri solusi supaya guru kelasnya mendatangi rumah mereka untuk mengajar,” kata Rapiyanti.

Sementara itu, Ni Luh Putu Elly Prapti Erawati, pelatih yang memberikan pendampingan, menuturkan pelatihan sekolah penggerak merupakan program periodik dari Kemendikbudristek kepada sekolah yang telah mengikuti Program Sekolah Penggerak.  

“Hari ini adalah penguatan kembali, termasuk menyamakan persepsi apa saja yang sudah diketahui selama ini,” kata Elly.

Elly mengatakan, pelatihan juga bertujuan memberikan pendampingan kepada sekolah, dalam hal ini para guru terkait kendala apa saja yang dihadapi sejauh ini dalam menjalankan program-program sekolah penggerak.

“Kita fokus pada pola pikir, bagaimana memandang satu hal baru itu sebagai sebuah proses yang menyenangkan, sebuah proses yang harus terjadi,” ucap pelatih dari Denpasar Institute, lembaga yang ditunjuk Kemendikbudristek memberikan pendampingan kepada sekolah penggerak di Bali.

Untuk diketahui, Kemendikbudristek RI meluncurkan Program Sekolah Penggerak sebagai upaya mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi peserta Program Sekolah Penggerak. *cr78

Komentar