nusabali

PMI Bali di Turki Akhirnya Dipulangkan

Jalani Karantina Tiga Hari di Jakarta

  • www.nusabali.com-pmi-bali-di-turki-akhirnya-dipulangkan

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang diduga menjadi korban dugaan penipuan agen penyalur tenaga kerja hingga terkatung-katung di Turki, akhirnya dipulangkan.

Mereka dipulangkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Luar Negeri RI. Mulanya, mereka berencana dipulangkan oleh agen yang yang memberangkatkan mereka pada 28 Maret lalu namun tertunda.

Kuasa Hukum PMI Turki, I Putu Pastika Adnyana menyampaikan, sebanyak 11 dari 29 orang PMI di Turki dipulangkan pada Jumat (28/4). Mereka diberangkatkan menggunakan pesawat maskapai Turkish Airlane dari Bandara Istanbul, Turki, pukul 02.00 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, pada Jumat petang.

Setibanya di Tanah Air, para PMI menjalani karantina selama tiga hari di Jakarta. "Setelah dikarantina akan dimintai keterangan oleh BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Pusat  seputar proses perekrutan hingga keberangkatan. Nanti akan dibuatkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," jelas Putu Pastika.

Jika urusan administrasi dan pemeriksaan oleh BP2MI Pusat telah selesai, para PMI akan segera dipulangkan ke Bali. Rencananya, para pekerja migran yang jadi korban dugaan penipuan agen penyalur tenaga kerja ini akan membuat laporan kepolisian ke Polda Bali. "Sebelumnya sudah ada tiga laporan, namun yang akan pulang ini juga berencana membuat laporan ke Polda," katanya.

Pastika mengungkapkan, proses pemulangan 11 PMI ini sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul, mengambil alih pemulangan para pekerja migran asal Bali ini. Setelah sebelumnya pihak agen tak sanggup membiayai kepulangan mereka.

"Semua urusan kepulangan korban (PMI) diambil alih dan ditangani Pemerintahan Pusat. Awalnya, korban dijanjikan akan dipulangkan pada 28 Maret lalu oleh pihak terlapor (agen). Pihak agen yang berada di Turki menyanggupi membiayai kepulangan korban yang sebelumnya mereka berangkatkan," ungkap Pastika.

Namun, lanjut Pastika, dua hari menjelang jadwal kepulangan itu, pihak agen tiba-tiba menyatakan tidak sanggup membiayai kepulangan para PMI. Hal itu disampaikan agen kepada pihak KBRI Ankara dan KJRI Istanbul. Kata Pastika, ahen berdalil hanya memiliki uang Rp 20 juta danan itu tidak cukup untuk membiayai pemulangan para PMI.

"Akhirnya, pihak KBRI dan KJRI melakukan rapat internal untuk mencarikan solusi bagaimana pemulangan korban. Kemudian disepakati Pemerintah Pusat akan mengambil alih terkait pemulangan mereka. Para korban diminta membuat surat pernyataan tidak mampu. Sehingga biaya tiket perjalanannya pulang bisa ditembuskan ke Pemerintah," jelasnya.

Di sisi lain, dari informasi yang diterima Pastika, Anak Agung KRS yang diduga menjadi otak dari kasus dugaan penipuan ini dan kini masih berada di Turki, juga akan dipulangkan. "Untuk pihak terlapor (agen) yang saat ini masih di Turki. Dari informasi yang saya terima, yang bersangkutan sudah pasti akan dipulangkan. Namun waktunya saya belum tahu. Jika sudah di Indonesia tentu akan diproses hukum," sebut Pastika.

Masih kata Pastika, dari 29 PMI yang jadi korban dugaan penipuan, baru 11 orang yang dipulangkan dari Turki. Sementara sisanya akan menyusul dipulangkan sesegera mungkin. Dari 11 orang PMI Bali yang dipulangkan ada sekitar 9 orang PMI yang berasal dari Buleleng. "Saat ini, para PMI yang masih berada di Turki dalam penanganan dan pengawasan KBRI dan KJRI. Mungkin akan diatur lagi jadwal kepulangannya," tandasnya. *mz

Komentar