nusabali

Pipa Perumda Tirta Tohlangkir Bocor di 7 Titik

  • www.nusabali.com-pipa-perumda-tirta-tohlangkir-bocor-di-7-titik

AMLAPURA, NusaBali
Perumda Tirta Tohlangkir, Karangasem memperbaiki kebocoran pipa di 7 titik.

Rata-rata kebocoran disebabkan pipa telah keropos, perlu peremajaan. Terutama pipa yang dipasang di zaman penjajahan Belanda tahun 1928. “Kami bergerak cepat melibatkan Perumda Tirta Tohlangkir Kecamatan agar penanganan bisa dilakukan serentak,” jelas Kabag Teknik Perumda Tirta Tohlangkir, Ida Bagus Sudirga, Minggu (3/4).

Ida Bagus Sudirga mengungkapkan, selama ini petugas mengalami kesulitan saat melakukan penanganan karena cukup lama mencari lokasi kebocoran. “Begitu lokasi kebocoran ditemukan, penanganan secara teknis dengan cepat bisa dilakukan,” jelas Ida Bagus Sudirga. Ketujuh lokasi kebocoran yang terjadi pada 1 April yakni pipa 4 dim bocor di Banjar Pengeno, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, pipa 4 dim bocor di Banjar/Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, dan pipa 8 dim bocor di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem.

Sementara aliran air tersumbat dari mata air Embukan, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang menuju Kecamatan Manggis. “Akibat air tersumbat dari mata Air Embukan, pelayanan sempat terganggu untuk Banjar Asak, Banjar Timbrah di Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Banjar/Desa Bugbug di Kecamatan Karangasem hingga Kecamatan Manggis dan sekitarnya,” jelas Ida Bagus Sudirga. Tiga titik lagi yang pipanya bocor yakni pipa 4 dim bocor di Banjar Pidpid Kaler, Desa Pidpid, Kecamatan Abang, begitu juga pipa 6 dim bocor di Banjar Gambang, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, dan pipa 2 dim bocor di Banjar Tihingan, Desa/Kecamatan Bebandem.

Dampak dari kebocoran pipa di Banjar Pidpid Kaler, Desa Pidpid, menyebabkan pelayanan sempat terganggu di tiga banjar yakni Banjar Belimbing, Banjar Pidpid Kaler, dan Banjar Kelakah. “Penanganan mulai dilakukan sejak Sabtu (2/4) hingga Minggu (3/4). Kebocoran telah tuntas tertangani, pelayanan kembali normal,” ungkap Ida Bagus Sudirga. Dia mengakui, kebocoran pipa akan lebih sering terjadi karena rata-rata pipa milik Perumda Tirta Tohlangkir masih menggunakan pipa telah keropos. “Kami telah melakukan pemetaan pipa perlu peremajaan,” tambahnya. *k16

Komentar