nusabali

Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Tinggal 119 Orang

  • www.nusabali.com-kasus-positif-covid-19-di-denpasar-tinggal-119-orang

DENPASAR, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus mengalami penurunan. Sampai Senin (28/3), kasus aktif yang tersisa tinggal 0,23 persen atau 119 orang.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai. Dikatakannya, kasus di Kota Denpasar saat ini semakin melandai setelah sebelumnya gencar dilakukan tracing dan testing.

Dia mengatakan, secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 51.481 kasus, angka kesembuhan pasien mencapai 50.268 orang  (97,65 persen), meninggal dunia sebanyak 1.094 orang (2,12 persen), dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 119 orang (0,23 persen).

Dewa Rai mengemukakan, kasus yang masih aktif saat ini merupakan kasus yang memiliki gejala sedang dan berat yang ditempatkan di rumah sakit di seluruh Kota Denpasar. “Walaupun masih ada kasus aktif, namun tempat isolasi terpusat (isoter) sudah kosong. Meski demikian, tempat isoter tetap disiapkan untuk antisipasi,” imbuhnya.

Mantan Kabid KIP Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Denpasar ini menambahkan, kasus aktif saat ini kebanyakan dari klaster rumah tangga. Kendati kasus melandai, Dewa Rai mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan terutama menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, dia mengimbau bagi yang belum melakukan vaksinasi pertama, kedua, dan atau booster agar cepat mendatangi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Denpasar menutup seluruh tempat isolasi terpusat (isoter) yang selama ini disiapkan untuk warga positif Covid-19. Penutupan dilakukan karena saat ini kasus di Kota Denpasar terus melandai. Jika ada tambahan kasus harian, pasien masih diizinkan melakukan isolasi mandiri (isoman).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, Minggu (27/3), menyatakan tempat isoter semakin dikurangi untuk mengurangi biaya pemakaian kamar. Bahkan saat ini, tempat isoter sudah kosong semuanya dan ditutup total.

Penutupan tersebut dengan pertimbangan pasien yang dirawat hanya beberapa saja. Sehingga, untuk efisiensi anggaran, Satgas memilih untuk menutup tempat isoter. Kendati kasus aktif masih ada, namun seluruh pasien berada di rumah sakit.

“Tempat isoter sudah kami tutup semua. Kasus yang ada hanya tinggal di rumah sakit saja. Sebab dalam tiga pekan ini, angka kasus harian terus mengalami penurunan,” kata Dewa Rai. *mis

Komentar