nusabali

Sosialisasi Stunting Sasar Mahasiswa Undiksha

  • www.nusabali.com-sosialisasi-stunting-sasar-mahasiswa-undiksha

SINGARAJA, NusaBali
Angka kasus stunting di Provinsi Bali mencapai 10,9 persen. Upaya penanggulangan stunting terus dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali melibatkan pelbagai komponen masyarakat.

Termasuk memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada kawula muda bagaimana menjadi keluarga yang sehat. Sosialisasi seperti digelar BKKBN Provinsi Bali melalui diskusi bersama mahasiswa di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Rabu (23/3) siang. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih yang ikut memberikan materi.

Ditemui usai kegiatan, dr Ni Luh Gede Sukardiasih mengatakan angka kasus stunting di nasional mencapai 24,4 persen, sedangkan untuk di Bali sekitar 10,9 persen. Melihat kasus itu diperlukan sinergitas semua pihak untuk menanggulangi dan pencegahan sehingga kasus stunting tidak meningkat. Salah satunya, dengan menyasar remaja untuk diberikan sosialisasi. "Termasuk kalangan mahasiswa dii kampus. Merekalah nanti yang menjadi calon keluarga yang melahirkan generasi penerus, sehingga dibekali bagaimana agar menjadi keluarga yang sehat," kata Sukardiasih.

Jelas dia, penanggulangan dan pencegahan stunting terus dilakukan yang berkolaborasi dengan semua lintas sektor terkait hingga turun ke desa. Untuk pemahaman akan stunting mulai dilakukan dari hulu yakni menyasar para remaja. Sebab, mereka ini adalah calon pengantin atau orangtua. Para anak muda diberikan pemahaman pola hidup sehat dan merawat anak yang lahir dengan baik, mulai dari pemberian gizi baik untuk tumbuh kembang anak dan kontrol hingga anak berusia 5 tahun. Dengan cara ini diyakini, akan mampu menekan kasus stunting di Bali bahkan di Indonesia pada umumnya.

"Di Bali, mendekatkan diri mulai dari desa, sekaa teruna teruni, PKK, semua kami rangkul. Juga lewat IT, karena calon para orangtua adalah milenial. Dengan semua bergerak, sehingga percepatan penanganan stunting di nasional bisa tercapai di tahun 2024 menjadi 14 persen. Ini sesuai harapan pak Presiden," ujar Sukardiasih.

Wakil Ketua Rektor I Undiksha Gede Rasben Dantes yang ikut hadir membuka kegiatan sosialisasi tersebut menjelaskan, angka kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen tergolong tinggi. Untuk itu, Undiksha harus berkontribusi menanggulangi kasus stunting baik di Buleleng, Bali dan Indonesia secara keseluruhan.

"Ini tidak saja pekerjaan BKKBN dan pemerintah tapi semua pihak. Kami di akademik juga harus bisa ikut berkontribusi melalui pendidikan dan mengintegrasikan dengan pemahaman kepada anak didik, agar mereka mensosialisasikan minimal di lingkungan keluarganya," pungkas Dantes. *mz

Komentar