nusabali

Agus Suradnyana Lantik 5 Pejabat Eselon II

'Karatan' di Disdukcapil, Nurhaeni Digeser ke Bappeda

  • www.nusabali.com-agus-suradnyana-lantik-5-pejabat-eselon-ii

"Kadisdukcapil sudah terlalu lama disana. Secara aturan maksimal 5 tahun harus dievaluasi, sehingga digeser ke Bappeda,”

SINGARAJA, NusaBali

Kursi Eselon II (setingkat Kepala Dinas,  Kepala Badan, Kepala Satuan) Kabupaten Buleleng yang lama kosong akhirnya terisi. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melantik 5 pejabat Eselon II di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng, Selasa (22/3). Bupati Agus Suradnyana meminta pejabat lebih adaktif (punya kepekaan) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dari 5 pejabat Eselon II yang dilantik kemarin, 4 diantaranya merupakan "jawara" hasil lelang jabatan dengan perolehan nilai tertinggi alias ranking teratas. Sementara 1 pejabat adalah pengisian melalui mutasi biasa, karena sudah terlalu lama bercokol diposisi sebelumnya.

Mereka yang dilantik setelah sukses melewati lelang jabatan, yakni Komang Kappa Tri Aryandono dilantik sebagai Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Buleleng. Tri Aryandono sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Setda Buleleng. Kemudian Made Supartawan dilantik sebagai Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda). Supartawan sebelumnya menduduki jabatan Kepala Bagian Pengawasan dan Humas Sekretariat DPRD Buleleng.  Berikutnya I Gede Arya Suardana yang sebelumnya menjabat Camat Banjar dilantik sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sebaliknya, I Nyoman Wisandika yang sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) dilantik sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng.

Sementara pengisian jabatan Eselon II yang kosong melalui mutasi selevel yakni Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Buleleng Putu Ayu Reika Nurhaeni dilempar ke posisi baru sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng.

Selain pengisian pejabat eselon II, juga diikuti oleh pengisian 14 jabatan eselon III (setingkat Kepala Bidang dan Kepala Bagian,red).

Bupati Agus Suradnyana usai pelantikan dan pengambilan sumpah mengatakan pengisian jabatan kosong di jajaran Pemkab Buleleng, merupakan hal wajar. Termasuk mutasi Kadisdukcapil yang mengisi kekosongan Kepala Bappeda Buleleng. “Kadisdukcapil sudah terlalu lama disana. Secara aturan maksimal 5 tahun harus dievaluasi, sehingga digeser ke Bappeda,” jelas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini juga mengatakan pengisian jabatan Kepala Bappeda Buleleng dilakukan dengan penunjukkan langsung tanpa lelang jabatan. Harapannya, kursi Kepala Bappeda sebagai instansi strategis sangat penting diisi langsung oleh orang yang mampu dan memiliki pengalaman. “Memang pertimbangannya Bappeda itu diisi orang pengalaman, pangkat yang cukup dan track record kinerja yang bagus. Kadisdukcapil  kan sudah kemana-mana, pernah jadi camat, kepala dinas juga berprestasi,” imbuh suami dari Anggota Komisi IV DPRD Bali, Gusti Ayu Aries Sujati ini.

Setelah pelantikan kemarin, rencananya Pemkab Buleleng kembali akan membuka lelang jabatan, untuk   pengisian kursi Kadisdukcapil yang kosong karena ditinggal Nurhaeni. Kursi Kadisdukcapil rencananya akan dilelang bersamaan dengan 2 jabatan Eselon II yang akan ditinggal pejabatnya, karena memasuki masa pensiun.  Pejabat Eselon II yang akan pensiun, yakni Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan (pensiun Juni 2022), dan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) I Ketut Suweca ( pensiun Juli 2022).

Bupati Agus Suradnyana mengatakan proses lelang terbuka akan digelar lebih awal. “Persiapan pengisian jabatan kosong melalui seleksi bisa dilaksanakan lebih awal, sehingga begitu pejabat lama pensiun sudah siap penggantinya,” kata Agus Suradnyana.

Dia pun berharap pejabat baru dapat mengemban tugas dan cepat menyesuaikan diri dengan tugas baru. “Selalu saya tekankan pejabat baru untuk lebih adaptif dalam menyelesaikan masalah. Lebih kepada memberikan layanan kepada masyarakat,” ujar mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini. *k23

Komentar