nusabali

Tim Juri Nilai Ogoh-ogoh di Kecamatan

  • www.nusabali.com-tim-juri-nilai-ogoh-ogoh-di-kecamatan

BANGLI, NusaBali
Tim juri mulai melakukan penilaian ogoh-ogoh di Kecamatan Tembuku, Bangli, Jumat (18/3).

Peserta lomba ogoh-ogoh di Kecamatan Tembuku sebanyak 12 sekaa teruna. Penilaian selanjutnya di Kecamatan Susut. Sementara peserta lomba ogoh-ogoh di Kecamatan Bangli dan Kecamatan Kintamani sebanyak tiga peserta. Maka ketiganya langsung masuk penilaian tingkat kabupaten.

Salah seorang juri, I Ketut Ordi, mengungkapkan tim juri terdiri dari seniman, PNS kecamatan, dan Majelis Desa Adat (MDA) kecamatan. Kriteria penilaian lomba ogoh-ogoh seperti keunikan tema, teknik konstruksi, komposisi, karakter atau ekspresi, proporsi/anatomi, aksesoris, teknik penyelesaian harmoni warna, dan kreativitas. “Teknik konstruksi diutamakan anyaman atau ulatan,” jelas Ketut Ordi.

Penilaian di Kecamatan Tembuku berlangsung selama satu hari. Di Kecamatan Tembuku ada 12 peserta yakni Desa Adat Tambahan, Desa Adat Jehem, Desa Adat Sama Griya, Desa Adat Tegalasah Kelod, Desa Adat Tembuku Kelod, Desa Adat Umbalan, Desa Adat Metra, Desa Adat Karang Suwung Kaja, Desa Adat Karang Suwung Kelod, Desa Adat Tampuangan, Desa Adat Bangbang, dan Desa Adat Bangkiangsidem. “Penilaian kami awali dari Desa Adat Tambahan,” ungkap Ordi. Juri mencari tiga terbaik di masing-masing kecamatan.

Terpisah, perwakilan ST Surya Candra Banjar Sama Griya, Ida Bagus Nyoman Sastika Wiguna menjelaskan, ogoh-ogoh yang dibuat bertemakan Banaspati Raja. Ogoh-ogoh yang diikutkan lomba ini adalah karya tahun 2020. Karena tidak diarak, ogoh-ogoh disimpan. Ogoh-ogoh tersebut dibuat dalam kuran waktu 20 hari dengan biaya sekitar Rp 7 juta. Sementara Kabid Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, Ni Wayan Budiari mengatakan, lomba ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pemprov Bali diawali dengan penilaian di tingkat kecamatan, dilanjutkan tingkat kabupaten.

Di kecamatan Bangli hanya ada 3 peserta, Kecamatan Susut 11 peserta, Kecamatan Kintamani 2 peserta, dan Kecamatan Tembuku 12 peserta. Penilaian dijadwalkan pada 20-22 Maret. Budiari didampingi Kabid Kesenian Disparbud Bangli, Komang Sandiasa mengatakan sesuai petunjuk teknis dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, jika peserta lomba di bawah tiga maka masuk nominasi di kecamatan. Di kecamatan mencari tiga terbaik untuk ikut penilaian kabupaten. Minimnya peserta di Kecamatan Bangli dan Kintamani diduga karena ogoh-ogoh kebanyakan sudah disomya atau dibakar. Desa adat yang ikut lomba mendaftar melalui MDA kecamatan. *esa

Komentar