nusabali

Hujan Deras, Senderan Rumah dan Tembok Panyengker SD Jebol

  • www.nusabali.com-hujan-deras-senderan-rumah-dan-tembok-panyengker-sd-jebol

SINGARAJA, NusaBali
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Buleleng menyebabkan bencana longsor di dua titik, pada Selasa (15/3) siang.

Sebuah senderan rumah setinggi sekitar 8 meter di Desa Nagesepeha, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, jebol. Di Desa Ambengan, tembok penyengker bangunan SD Negeri 2 juga jebol tergerus derasnya air hujan.

Jebolnya senderan rumah di Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Nagesepeha, menimpa atap rumah warga, berserta pelinggih yang ada di bawahnya. Senderan yang jebol berada di sisi rumah milik Putu Reksa. Beruntung musibah itu tak sampai menelan korban jiwa ataupun luka-luka.

Salah seorang saksi, Gede Lila menjelaskan, jebolnya senderan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu hujan deras mengguyur deras mengguyur wilayah Desa Nagasepeha dan sekitarnya. Saat kejadian, rumah tersebut  dalam keadaan kosong. Karena pemilik rumah Wayan Mirib, sedang berada di Kota Denpasar.

"Hujannya cukup lebat sekali. Hujan kedua, yang menyebabkan longsor sekitar pukul 12.30 Wita. Yang tertimpa rumah warga di sini, rumah kosong tidak ditempati. Orangnya kerja di Denpasar. Kebetulan saudara saya punya, padahal baru tadi siang dia berangkat," ujarnya, ditemui di lokasi.

Akibat jebolnya senderan tersebut, atap rumah beserta pelinggih milik Wayan Mirib rusak. Selain itu, satu buah bale bengong yang sebelumnya berada di atas senderan tersebut juga rusak akibat ikut terseret jebolnya senderan. Akibat musibah ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Gede Lila menyebutkan, saat ini pihaknya bersama keluarga lainnya akan melakukan gotong royong sembari menunggu pemilik rumah pulang dari Denpasar. "Kami akan gotong royong dulu untuk membersihkan material senderan. Sambil menunggu saudara (pemilik rumah) datang datang Denpasar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan pihaknya telah mengerahkan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi. "Kami baru terima laporan. Saya tugaskan staf untuk cek ke lapangan dan asesmen," jelasnya.

Selain di Desa Nagasepeha, longsor juga menggerus tembok penyengker di SD Negeri 2 Ambengan, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. Tembok setinggi sekitar 3 meter dan lebar 2,5 meter, ambruk akibat tergerus derasnya aliran air. "Kerugian diperkirakan Rp 7,5 juta. Saat ini bongkahan longsoran masih berada di pinggir jalan, rencana besok akan gotong royong bersama warga," tandasnya.*mz

Komentar