nusabali

Distribusi Minyak Goreng di Pasar Badung Tersendat Lagi

  • www.nusabali.com-distribusi-minyak-goreng-di-pasar-badung-tersendat-lagi

DENPASAR, NusaBali.com - Pasokan minyak goreng kemasan ke Pasar Badung mulai tersendat pada pekan ini. Distributor sejumlah minyak goreng kemasan mulai jarang membawa kiriman. Sekalinya membawa, setiap pedagang hanya dijatah 1-2 dus (isi 12 kemasan) saja.

Berkurangnya distribusi sebenarnya sudah dirasakan sejak akhir pekan lalu. Masing-masing distributor yang biasanya datang setiap hari mulai jarang membawa kiriman.

Akibatnya dirasakan pada minggu ini di mana stok minyak goreng yang dijual sangat terbatas atau bahkan pada merk tertentu tidak ada sama sekali.

"Sama sekali tidak ada pasokan, sudah mulai hari Minggu ini. Biasanya setiap minggu itu sales bagikan 2 dus," sebut Ayu Gustina, salah seorang penjual minyak goreng kemasan di Lantai II Pasar Badung, ditemui NusaBali.com, Selasa (15/3/2022). 

Ayu mengaku pasrah saja. Bahkan untuk memenuhi stok minyak goreng di losnya, ia juga kesulitan membeli minyak goreng dari pedagang grosir di luar pasar, karena stok di luar sana juga terbatas. 

Di tengah pasokan yang berkurang Ayu mengaku masih menjual minyak goreng di harga sekitar Rp 14.000 per liternya. 

Ayu mengungkapkan, merk Bimoli adalah yang sedari awal tidak mengirim pasokan pasca kebijakan harga minyak goreng subsidi Rp 14.000. Selebihnya merk minyak goreng Filma, Fortune, Sania, dan Kunci Mas adalah yang secara rutin mengirimkan minyak goreng kepadanya. 

Tidak ada pembelian secara besar-besaran oleh para pelanggan, menurut Ayu. Para pelanggan Ayu umumnya adalah para ibu rumah tangga yang cukup membeli satu kemasan minyak goreng saja. 

"Karena rumahan mungkin perlunya satu atau dua," jelas Ayu.

Sementara itu Kepala Pasar Badung, I Gusti Made Estuasa, membenarkan pengiriman minyak goreng ke Pasar Badung mulai tersendat sejak minggu ini. 

Namun sesekali masih ada pengiriman minyak goreng dengan setiap pedagang dijatah 1 sampai 2 dus.

"Kemarin juga ada pengiriman termasuk merk Heymart ini. Tapi jumlah yang diterima oleh para pedagang rata-rata 2 dus," ujarnya.

Dengan minyak goreng yang dikirim relatif sedikit, 2 dus, jumlah tersebut langsung diserbu oleh konsumen. Dalam sekejap stok minyak goreng pedagang langsung ludes.

"Tapi kalau masalah harga tidak masalah sesuai dengan HET Kementerian Perdagangan," kata Estuasa.

Sebelumnya, ujar Estuasa, jumlah minyak goreng yang dibawakan distributor baru habis dijual pedagang sekitar 3-4 hari setelahnya. 

Komentar