nusabali

Pameran Ogoh-ogoh Mini dan Sketsa Ogoh-ogoh Sedot Pengunjung

  • www.nusabali.com-pameran-ogoh-ogoh-mini-dan-sketsa-ogoh-ogoh-sedot-pengunjung

DENPASAR, NusaBali
Puluhan pengunjung menyaksikan pameran Ogoh-ogoh Mini dan sketsa Ogoh-ogoh se-Bali di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Kota Denpasar, Sabtu (12/3).

Ogoh-ogoh dan sketsa ini merupakan hasil seleksi Lomba Ogoh-ogoh Mini dan Sketsa Ogoh-ogoh yang diselenggarakan STT Bineka dari Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja, Denpasar Timur, di Gedung Dharma Negara Alaya. Pameran tersebut berlangsung hanya sehari kemarin.

Pameran mengusung tema ‘Satyam Siram Sundaram (kebenaran, kesucian, dan keharmonisan), diikuti oleh 43 peserta Lomba Ogoh-Ogoh Mini dan 36 peserta Lomba Sketsa Ogoh-ogoh. Pameran ini diharapkan menjadi wadah para seniman muda khususnya generasi muda Bali, untuk menggeluti pembuatan Ogoh-ogoh dan Sketsa Ogoh-ogoh. Mereka juga akan menjadi insan makin kreatif. Karena kreativitas tetap dibutuhkan di tengah kasus pandemi Covid-19 yang makin mereda.

Sementara itu, dalam Lomba Ogoh-ogoh tingkat Kota Denpasar, serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kamis (3/3), Ogoh-ogoh karya ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, berjudul 'Gerubug' meraih nilai tertinggi,

388. Nilai Ogoh-ogoh Gerubug berselisih 13 poin dari peringkat pertama Ogoh-ogoh dari Kecamatan Denpasar Utara milik ST Marga Yowana, Banjar Marga Jati dengan meraih nilai 375.

Ketua Panpel Lomba Ogoh-ogoh Kota Denpasar AA Ariyuda Krismawan alias Gung Yuda, mengatakan lomba itu membutuhkan proses penjurian selama empat hari. Dia mengapresiasi keseriusan dan antusiasme para ST dalam mempersiapkan lomba hingga penjurian berakhir.  Gung Yuda berharap ke depan para ST di Kota Denpasar agar mempertahankan bahkan meningkatlan semangat berkarya seni Ogohoh-ogoh ini. "Saya apresiasi rekan-rekan ST yang sudah berjuang keras serta menggarap serius karya masing-masing. Para juri pun bingung karena persaingan antar peserta ketat ketat. Jadi pengamatan kami, wilayah Densel bisa dibilang paling ketat dan saling bersaing untuk merebut nilai tinggi," ungkapnya.

Adapun tiga besar ogoh-ogoh masing-masing kecamatan, yakni di Denpasar Utara, peringkat pertama diraih ST Marga Yowana, Banjar Marga Jati berjudul Guna Rasa dengan nilai 375. Disusul ST Candra Metu Yowana, Banjar Mekar Sari berjudul Atma Druaka meraih nilai 343. Peringkat tiga diraih ST Eka Manggala Danendra, Banjar Tengah berjudul Incih Sandika nilai 335.

Di Denpasar Timur, Ogoh-ogoh terbaik diraih ST Eka Murti Yowana, Banjar Kehen dengan judul Sakit Gede meraih nilai 357. Disusul, ST Tunjung Mekar, Banjar Tembawu Kaja dengan judul Waksirsa meraih nilai 322. Peringkat tiga didapat ST Dharma Satwika, Banjar Kebonkuri Mangku dengan judul Ogoh-ogoh Mahesa Sura dengan nilai 317.

Di Denpasar Selatan, selain Ogoh-ogoh Gerubug yang menjadi terbaik, peringkat kedua ST Eka Laksana Banjar Gaduh dengan judul Ogoh-ogoh Kabanda Gering meraih nilai 355. Posisi didapat ST Sari Sanggraha, Banjar Pesanggaran judul Ogoh-ogoh Katadah Kala meraih nilai 352.

Di Denpasar Barat peringkat teratas diraih ST Eka Adnyana, Banjar Alangkajeng Gede judul Ogoh-ogoh Pandung Pangreh Lukut mendapat nilai 280. Disusul, ST RUPPTI, Banjar Titih dengan judul Sunda Upasunda meraih nilai 278. Posisi ketiga ST Satria Yowana, Banjar Alangkajeng Menak dengan judul Kusta Murti yang meraih nilai 265.

Lomba ini melibatkan dewan juri yakni Komang Indra Wirawan atau Komang Indra Gazes, I Gede Anom Ranuara atau Guru Anom, Made Putra Bobic, AA Ketut Indra Sanjaya, dan Dwiaga Yogiswara. *mis

Komentar