nusabali

Akhirnya Turis Australia Berdatangan di Bali, Gubernur dan Wagub Sambut Langsung di Bandara Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-akhirnya-turis-australia-berdatangan-di-bali-gubernur-dan-wagub-sambut-langsung-di-bandara-ngurah-rai

MANGUPURA, NusaBali.com - Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Ya, wisatawan dari Australia untuk pertamakalinya mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (4/3/2022) siang.

Sebagaimana diketahui wisatawan dari Australia dalam tiga dasawarsa terakhir selalu berada di posisi dua besar jumlah wisatawan mancanegara di Bali. Namun pandemi Covid-19 membuat warga Benua Kanguru tak bisa datang ke Bali.

Bahkan sekalipun Bali membuka penerbangan internasional pada bulan Oktober 2021, tidak ada maskapai yang melayani penerbangan dari Australia-Bali. Hingga akhirnya pada Jumat (4/3/2022), maskapai Garuda Indonesia melayani rute Sydney-Denpasar.

Karena serasa istimewa, Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Wagub Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), beserta jajarannya mengunjungi Bandara Ngurah Rai.Gubernur beserta jajaran menyambut langsung kedatangan para penumpang sekitar pukul 14.45 Wita. 

Maskapai pelat merah Indonesia tersebut membawa 60 penumpang yang didominasi wisatawan asal mancanegara sebanyak 47 orang dan sisanya adalah warga negara Indonesia. 

Gubernur mengapresiasi alur kedatangan penumpang internasional yang semakin cepat prosesnya dengan tetap menggunakan protokol kesehatan ketat. 

"Saya memantau mulai dari kedatangan sampai pemeriksaan e-HAC dan pengambilan tes PCR, berlangsung dengan sangat cepat. Jauh lebih cepat dibandingkan yang saya pantau pada tanggal 16 Februari yang lalu," ujar Gubernur Koster di Bandara Ngurah Rai. 

Gubernur mengungkapkan, sejak Bali kedatangan penerbangan internasional pada 16 Februari 2022  hingga 28 Februari 2022, sudah ada sebanyak 1.916 penumpang menjejakkan kaki di terminal internasional Bandara Ngurah Rai. 

Dari jumlah tersebut didominasi oleh warga negara asing sebanyak 1.524 orang dan sisanya 392 orang adalah warga negara Indonesia. 

Diungkapkan oleh Gubernur Koster, selama itu 7 orang terkonfirmasi positif Covid-19 (6 WNA, 1 WNI) dengan kondisi tanpa gejala. Menurut Koster jumlah tersebut tidaklah signifikan dibanding jumlah keseluruhan penumpang.

"Itu artinya pelaksanaan prokes oleh para penumpang berjalan dengan tertib dan sangat disiplin," sebutnya.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, bahkan menyebut kedatangan Garuda Indonesia dari Sydney hari ini akan  diikuti oleh rute internasional berikutnya yang datang langsung menuju Bali.

"Tercatat 11 penerbangan yang akan berangkat ke Bali," kata Gubernur Koster.

Untuk mendukung itu, Gubernur menjanjikan per 7 Maret 2022 masa karantina bagi penumpang internasional akan dihapuskan. Bersamaan dengan kebijakan tersebut, penerapan visa on arrival pun akan kembali diterapkan bagi warga negara asing yang datang ke Bali untuk berlibur.

"Berkaitan dengan itu, telah dilakukan rapat beberapa hari yang lalu, pemerintah pusat di tingkat eselon I semuanya termasuk para pakar telah menyetujui pemberlakuan kebijakan tanpa karantina itu pada tanggal 7 Maret, termasuk juga penerapan kebijakan visa on arrival," sebut Koster.

"Namun dua kebijakan ini akan ditinggalkan pembahasannya pada sore ini yang akan dipimpin oleh bapak Menko Maritim dan Investasi."

Terkait teknis pelaksanaan kebijakan tersebut, Gubernur mengungkapkan bahwa kebijakan berlaku buat seluruh PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) tanpa terkecuali. 

Mengenai persyaratannya tetap menggunakan yang selama ini sudah berlaku yakni vaksinasi Covid-19 lengkap dan hasil tes PCR negatif.

Tes PCR setelah kedatangan akan dilakukan 2 kali, begitu tiba di bandara dan tiga hari setelah kedatangan, yang kesemuanya harus negatif hasilnya.

"Tidak ada lagi sistem bubble, dengan (kebijakan) tanpa karantina ini. Jadi bubble-nya tidak lagi hotel tapi Pulau Bali," ucap Koster.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, yang ikut menyambut kedatangan penumpang dari Sydney mengatakan posisi Bali sangatlah penting bagi Garuda Indonesia, bukan saja dari traffic yang tinggi, melainkan juga untuk melihat perkembangan recovery pariwisata di Indonesia secara keseluruhan.

Selain itu, dibukanya kembali rute Garuda dari Sydney menuju Bali bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatis antara Indonesia dan Australia.

"Sydney-Bali akan kita lakukan seminggu sekali, dan tentu akan kita tingkatkan bila demand-nya sudah ada," ujar Irfan.

Menurutnya, Bali masih menjadi incaran banyak wisatawan di seluruh dunia. Karena itu pihaknya akan terus mendukung pemulihan pariwisata Bali dengan membuka rute penerbangan berikutnya langsung menuju Pulau Dewata. 

"Kita buka Sydney-Bali, setelah sebelumnya Narita-Bali, dan semoga dalam waktu yang tidak lama lagi akan buka Perth-Bali," ujar Irfan.

Komentar