Desa Adat Kuta Gelar Upacara Melasti di Pantai Kuta

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan pelaksanaan Upacara Melasti yang dilaksanakan mengikuti kebijakan Gubernur Bali dan Surat Edaran (SE) Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi. Sebab, dalam SE mengizinkan bagi desa adat yang dekat dengan pantai dapat melaksanakan Upacara Melasti. “Saat kami mengadakan rapat, diambil keputusan untuk melaksanakan Upacara Melasti seperti biasa. Namun, tetap mengikuti prokes,” ujar Wasista saat ditemui, Senin (28/2).

Masih menurut dia, meski Upacara Melasti dilaksanakan seperti biasa, namun tidak seluruh pratima di Pura Prasanak yang ada di wewidangan Desa Adat Kuta diiring ke pantai. Termasuk masyarakat yang boleh mengikuti prosesi pun juga dibatasi. Jika sebelum Covid-19, sebanyak 26 Prasanak yang diiring ke segara. Namun saat ini hanya 9 Prasanak dan Pura Khayangan Tiga. “Ini juga dari hasil rapat di desa,” kata Wasista.

Lebih lanjut Wasista mengatakan, prosesi Upacara Melasti yang dilakukan hampir sama dengan saat sebelum Covid-19. Namun, pihaknya menyebutkan dalam upacara juga dihaturkan banten guru piduka. “Ini kami lakukan karena sudah dua tahun melaksanakan melasti secara ngubeng,” katanya.

Lebih lanjut Wasista menambahkan, setelah melaksanakan prosesi nunas tirta di pantai, Pratima Ida Bhatara diiring menuju Pura Bale Agung. Kemudian di depan Pura Bale Agung disambut dengan penyembelihan kucit butuhan. Kemudian Pratima Ida Bhatara melinggih di Pura Bale Agung sampai Upacara Tawur Agung Kesanga. “Ida Bhatara akan melinggih di Pura Bale Agung selama dua hari sampai hari Pengerupukan. Untuk Upacara Tawur Agung Kesanga akan dilaksanakan di catus pata Desa Adat Kuta pukul 16.00 wita,” tandasnya. *dar