nusabali

Desa Pesedahan Antusias Sambut Bulan Bahasa Bali

  • www.nusabali.com-desa-pesedahan-antusias-sambut-bulan-bahasa-bali

AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Adat Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem antusias mengikuti Wimbakara (lomba) Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 yang dilaksanakan  di Bale Banjar Kanginan, Desa Adat Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (23/2).

Tiga nomor yang dilombakan yakni masatua, ngewacen aksara Bali, dan nyurat aksara Bali.   “Lomba masatua Bali digelar paling awal dari pukul 08.00 Wita-13.00 Wita atau memakan waktu hingga 5 jam,” kata Ketua Panitia I Nyoman Wage.  Jangka waktu yang panjang ini tak lepas dari antusiasme lomba masatua yang mencapai 27 peserta anggota Pasikian Istri Desa Adat Pesedahan.

Antusias peserta lomba disinyalir karena jarang ada hiburan di Desa Adat Pesedahan, apalagi saat ini siswa kembali belajar secara daring. "Saya selaku panitia mengapresiasi semangat krama Desa Adat Pesedahan, ambil bagian dalam kegiatan Bulan Bahasa Bali," jelas I Nyoman Wage.

Anggota DPRD I Nyoman Sumadi yang turut hadir dalam kegiatan ini mengaku tidak menyangka antusiasme peserta. “Artinya budaya adat Bali, terutama dalam upaya mendukung kesusastraan Bali, masih tetap lestari. Harapan saya, tahun depan tidak ada lagi Covid-19, sehingga kegiatan Bulan Bahasa Bali lebih semarak," kata anggota DPRD Karangasem dari Desa Adat Pesedahan ini.

Panitia akhirnya menetapkan pemenang untuk masatua Bali juara I Ni Nyoman Suwastini (Banjar Kanginan), juara II Ni Nengah Mastrini (Banjar Kauhan), dan juara III Ni Putu Ayu Santi (Banjar Kanginan).

Lomba Ngewacen Aksara Bali juara I Ni Kadek Srigita (Banjar Kanginan), juara II Ni Ketut Stitha Ayu Pertiwi (Banjar Kanginan) dan juara III Ni Putu Suci (Banjar Kanginan). Sementara itu lomba nyurat aksara Bali juara I Ni Ketut Giok Sinta (Banjar Kanginan), juara II Ni Kadek Aira (Banjar Kauhan) dan juara III Made Narendra Dannajaya (Banjar Kanginan).

Pada kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore ini para peserta tetap wajib menerapkan protokol kesehatan. “Bahkan penonton yang hadir dibatasi agar tidak terjadi kerumunan,” terang Bendesa Adat Pesedahan I Wayan Suwenten. *k16

Komentar