nusabali

Bahas Nyepi, Wakapolresta Temui Pecalang Denpasar Utara

  • www.nusabali.com-bahas-nyepi-wakapolresta-temui-pecalang-denpasar-utara

DENPASAR, NusaBali
Jajaran Polresta Denpasar dipimpin langsung Wakapolresta AKBP I Wayan Jiartana gelar tatap muka dengan para pecalang se-Kecamatan Denpasar Utara, Selasa (22/2) pagi.

Tatap muka yang dihadiri oleh Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit, pejabat utama Polresta Denpasar, dan pecalang se-Kecamatan Denpasar Utara tersebut digelar di Gereja GBI Rock Lembah Pujian, Jalan Antasura Nomor A1, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara.

Tatap muka ini digelar dengan maksud dan tujuan menjalin silaturahmi antara aparat Polresta Denpasar dengan para pecalang dari Desa Adat se-Kecamatan Denpasar Utara dan saling bertukar informasi terkait situasi wilayah hukum Polresta Denpasar. Melalui kegiatan ini juga untuk mendapatkan masukan terkait kondusifitas kemanan di wilayah hukum Polresta Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Wakapolresta membicarakan beberapa hal terkait Kamtibmas dalam menjaga kondusifitas wilayah hukum Polresta Denpasar, khususnya di Kecamatan Denpasar Utara.

Ada dua hal penting ditekankan Wakapolresta dalam pertemuan tersebut. Pertama, pengamanan rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1944 yang jatuh pada 3 Maret 2022. Kedua, persiapan pecalang menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G-20) yang rencananya digelar Bali pada Oktober 2022 ini di Bali.

Terkait pengamanan rangkaian hari raya Nyepi, Polresta Denpasar melibatkan pecalang untuk melakukan pengamanan. Di dapan para ketua pecalang, AKBP Wayan Jiartana mengingatkan bahwa saat ini ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2022 dan SE Gubernur Bali Nomor 129 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III.

Berkaitan dengan Inmendagri tersebut, AKBP Wayan Jiartana berharap agar para pecalang melakukan pengawasan maksimal dalam rangkaian kegiatan melasti, pawai ogoh-ogoh, dan catur brata penyepian hanya melibatkan 50 persen. "Aturan ini penting untuk ditaati karena saat ini kita tengah menghadapi pandemi Covid-19. Saya berharap ini bisa dijalankan dengan baik, sehingga pasca Nyepi tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19," harap AKBP Wayan Jiartana.

Sementara terkait pengamanan KTT G-20 yang digelar Oktober mendatang ungkap Wakapolresta juga melibatkan para pecalang yang tergabung dalam Sistem Pengamanan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat). Semua unsur pengamanan adat yang dilibatkan dalam menyukseskan kegiatan tersebut akan bersinergi lngsung dengan Polresta Denpasar dan TNI. *pol

Komentar