nusabali

Penyelenggaraan 'Pasar Rakyat' Ditunda

  • www.nusabali.com-penyelenggaraan-pasar-rakyat-ditunda

DENPASAR,NusaBali
Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menanggulangi peningkatan kasus Covid-19 -varian Omicron menyebabkan penyelenggaraan ‘Pasar Rakyat’  jelang hari Nyepi Tahun Saka 1944, Kamis (3/3) ditunda.

Rencananya  ‘Pasar Rakyat’ yang akan diikuti para pelaku UMKM/UMK dilaksanakan  Sabtu (26/2)- Minggu (27/2) di  depan Kantor Gubernur Bali di kawasan Niti Mandala Denpasar.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana menyampaikan penundaan pelaksanaan ‘ Pasar Rakyat’ tersebut.

“Ya karena situasi belum memungkinkan, karena  masih PPKM kita tunda,” kata Mardiana, Senin (21/2).

Penyelenggaraan ‘Pasar Rakyat’ bertujuan membantu pemasaran produk para pelaku usaha UMKM/UKM. Sedang bagi masyarakat atau konsumen, ‘Pasar Rakyat’  menjadi tempat untuk mendapatkan kebutuhan pokok, termasuk bahan kebutuhan upacara dengan harga yang lebih murah dibandingkan di pasaran.

Penyelenggaraan ‘Pasar Rakyat’ akan dilaksanakan kalau situasi sudah memungkinkan pada jelang hari raya keagamaan berikutnya. Seperti jelang  Hari Galungan dan Kuningan yang akan datang.

Terpisah I Made Sianta salah seorang pelaku UMKM Bali asal Pupuan Tabanan berharap bantuan pemasaran lewat ‘Pasar Rakyat’ tetap diadakan oleh Pemerintah, baik oleh Pemprov maupuan kabupaten/kota.

 “Kalau jelang Nyepi ini tidak bisa,  jelang hari Galungan nanti kami berharap bisa difasilitasi,” ujarnya. Dikatakan Sianta, bantuan pemasaran melalui ‘ Pasar Rakyat’ sangat membantu pelaku UMKM di masa sulit akibat pandemi Covid-19.

Serapan produk UMKM, diantaranya buah-buahan menurun sejak penerapan PPKM belakangan ini. Pengiriman buah-buahan  juga menurun.

Jika sebelumnya  Sianta mengirim sampai 3 kali dalam sepekan ke swalayan, kini hanya sekali dalam sepekan. Volumenya juga menurun. “Dari 300 kilo  promo dua hari sekali, kini 200 kilo seminggu,” Sianta.

Keadaan diperparah sejak pelajaran tatap muka (PTM) ditiadakan. “Benar- benar  menurun pemasarannya,” ungkap Sianta. Karena aktivitas masyarakat menurun. Dia mencontohkan, kalangan orang tua siswa yang menjemput anaknya dari sekolah.  “Setelah jemput anak, ibu-ibu biasanya belanja buah maupun jajan. Sekarang tidak ada,” ungkapnya.

Karena itulah meski memahami situasi, Sianta berharap bantuan pemasaran untuk  UMKM tetap dibantu  pemerintah. “Kami sangat merasakan kesulitan pemasaran sekarang ini,”  ujar pemilik usaha UD Sari Buah . *k17

Komentar