nusabali

Pohon Tumbang Jebol Rumah Warga

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-jebol-rumah-warga

SINGARAJA, NusaBali
Hujan disertai angin kencang kembali mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa sebuah rumah milik Wayan Nuwargi, 58, warga yang tinggal di Jalan Pulau Buton, Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Atap kamar tidur dan kamar mandi rumahnya jebol setelah tertimpa batang pohon jati. Pohon tersebut tumbang setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (20/2) sore.

Nuwargi menuturkan, pohon jati tumbang menimpa rumahnya saat terjadi angin kencang. Beruntung sebelum kejadian itu, dia bersama istri dan anaknya sudah mengungsi di bangunan sebelah rumah. Sehingga kejadian itu tak sampai melukai keluarganya. “Ada angin kencang sebelum kejadian. Saya dan keluarga langsung keluar dan ke gubuk sebelah rumah,” jelasnya, ditemui Senin (21/2) siang.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng mencatat, selain di Kelurahan Banyuning, pohon tumbang juga terjadi di 8 titik. Kepala BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan belum diketahui pasti berapa total kerugian material akibat bencana alam tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan asesmen ke lokasi terjadinya bencana.

“Kami masih lakukan pengecekan ke lapangan. Belum dipastikan kerugian akibat pohon tumbang ini. Tim kami sedang melakukan asesmen ke lapangan. Masih dicatat kerugiannya berapa,” kata Ariadi dikonfirmasi terpisah.

Ariadi menyebutkan, kerusakan terparah akibat cuaca ekstrem juga terjadi di sebuah warung di Desa Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. “Kami sudah arahkan perbekelnya untuk mendata berapa kerugian dan membuat proposal. Akan kami ajukan bantuan sosial ke BPBD Provinsi Bali,” imbuh mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng ini.

Ariadi menjelaskan, sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Bali diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret. Pada bulan itu, curah hujan di Buleleng diperkirakan masih cukup tinggi. “Diharapkan masyarakat tetap waspada terkait potensi bencana yang ditimbulkan,” tandasnya. *mz

Komentar