nusabali

Bayi Kembar Empat Diperbolehkan Pulang Bergantian dari RSUP Sanglah

  • www.nusabali.com-bayi-kembar-empat-diperbolehkan-pulang-bergantian-dari-rsup-sanglah

DENPASAR, NusaBali.com - Masih ingat dengan bayi kembar 4 (quadruplet) yang lahir di RSUP Sanglah 21 Januari 2022 lalu? Setelah hampir sebulan dalam perawatan tim medis, keempat bayi akhirnya diperbolehkan pulang.

Kepulangan bayi tidak terjadi secara bersamaan, karena melihat kondisi masing-masing bayi. Bayi yang lahir ketiga pulang paling awal pada Kamis (17/2/2022) lalu dengan berat badan 1.680 gram. Keesokan harinya bayi yang lahir kedua diizinkan pulang oleh dokter dengan berat badan 1.870 gram.
 
Bayi yang lahir pertama baru diizinkan pulang pada Sabtu (19/2/2022) memiliki berat badan 1.715 gram. Sementara bayi yang lahir terakhir atau keempat baru bisa pulang setelah 31 hari dilahirkan, yakni hari ini, Senin (21/2/2022), dengan berat badan 1.925 gram.

“Kondisi bayi semuanya dalam kondisi stabil, sehingga diperbolehkan pulang,” ujar Kepala Sub Bagian Humas RS Sanglah, Dewa Ketut Kresna, Senin (21/2/2022).
 
Ia mengatakan, selama dalam masa parawatan hampir sebulan di RS Sanglah kondisi bayi-bayi relatif stabil tidak mengalami kendala berarti. Meskipun di awal pasca dilahirkan perlu mendapat bantuan pernapasan karena terlahir prematur. 

Diketahui setelah lahir keempat bayi sempat berada di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk mendapatkan perawatan intensif. 

Setelah kondisinya membaik, bayi-bayi dipindahkan ke ruang perawatan Cempaka sampai akhirnya diizinkan pulang oleh dokter. “Syukur selama dalam perawatan di rumah sakit semuanya berjalan lancar,” kata Dewa Kresna. 

Lebih jauh dijelaskan, bayi kembar 4 masih harus menjalani rawat jalan untuk melihat perkembangannya. Pemeriksaan (kontrol) pertama akan dilakukan pada Jumat (25/2/2022) di RS Sanglah. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Sanglah berhasil menangani kelahiran seorang ibu berusia 24 tahun yang mengandung 4 bayi kembar pada 21 Januari 2022 lalu.
 
Kedua orang tua bayi-bayi tersebut, Komang Ayu dan Nanda Yudistira melakukan program inseminasi buatan alias kawin suntik di sebuah rumah sakit swasta dikarenakan sudah lama merindukan kehadiran buah hati. Namun, karena keterbatasan fasilitas, proses persalinan sang ibu harus dilakukan di RSUP Sanglah.

Direncanakan melahirkan pada usia kandungan 34 minggu, namun pada usia kandungan 32 minggu ibu sang bayi mengalami pecah ketuban, dan akhirnya tidak ada pilihan lain operasi caesar harus segera dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi-bayinya. 

Bayi pertama berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 1.470 gram dan bayi kedua hingga keempat semuanya berjenis kelamin perempuan dengan berat rata 1.500-1.400 gram.

Setelah dilahirkan, bayi yang lahir ketiga dan keempat harus mendapatkan bantuan pernapasan, sementara bayi pertama dan kedua dalam kondisi lebih baik dan cukup diobservasi di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

Proses persalinan secara caesar ditangani dr I Wayan Artana Putra, Sp OG (K), dibantu  seorang dokter resident, dokter anastesi, dokter anak, dan sejumlah perawat.



Komentar