nusabali

Adnyana Sempat Utarakan Rencana Renovasi Merajan

Di Balik Meninggalnya Ketua Komisi I

  • www.nusabali.com-adnyana-sempat-utarakan-rencana-renovasi-merajan

BANGLI, NusaBali
Meninggalnya Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Adnyana SH MH, 65, dalam perawatan di Ruang ICU RSUP Sanglah, Denpasar, Sabtu (19/2) sore, menyisakan banyak cerita.

Salah satunya, politisi senior PDIP ini sempat menelepon temannya seraya mengatakan kondisi telah membaik dan segera akan pulang dari rumah sakit. Sebelum meninggal, almarhum juga sempat utarakan niat merenovasi mera-jan (pura keluarga), bahkan sudah memilih sendiri tukangnya.

Hal itu diungkapkan putra sulung almarhum, Gede Manggala Perdana Jaya, saat ditemui NusaBali di rumah duka kawasan pegunungan Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (20/2). Menurut Gede Manggala, almarhum Nyoman Adnyana awalnya mengeluh sakit gigi, 7 Februari 2022 lalu. Karena itu, almarhum langsung dibawa ke dokter gigi. Namun, dua hari kemudian, almarhum mengeluhkan jantung berbebar dan detak jantungnya tidak beraturan. Almarhum pun diajak ke RS Bali Mandara di Denpasar, 9 Februari 2022.

"Karena di RS Bali Mandara tidak ada alat untuk mengecek jantung, maka bapak dirujuk ke RSUP Sanglah. Bapak sejatinya sudah 13 tahun ini mengalami sakit jantung dan memakai alat picu jantung," papar Gede Manggala.

Gede Manggala menyebutkan, sehari kemudian, 10 Februari 2022, ayahnya mulai menjalani perawatan di RSUP Sanglah. Selama dirawat, almarhum masih bisa diajak komunikasi. Bahkan, pada hari ketujuh, 17 Februari 2022, kondisinya sempat membaik. "Karena kondisi sudah membaik, bapak bahkan sempat menghubungi temannya dan bilang dua hari lagi bisa pulang dari rumah sakit," kenang Gede Mandala, yang kesehariannya bekerja sebagai Staf KPU RI di Jakarta.

Hanya saja, pada hari ke delapan, 18 Februari 2022, kondisi Nyoman Adnyana drop lagi. Kondisinya terus memburuk di hari kesembilan, Sabtu, 19 Februari 2022. Meski demikian, kata Gede Manggala, almarhum masih sempat minta air jeruk dan semangka, Sabtu pagi. Siangnya sekitar pukul 11.00 Wita, kondisi almarhum mulai tidak stabil dan sempat kejang-kejang. "Setelah minum air jeruk dan semangka, saya tinggal pulang. Bapak dijaga oleh ibu dan istri saya," katanya.

Setelah ditinggal pulang, Gede Manggala mendapat telepon dari RSUP Sanglah bahwa kondisi ayahnya semakin melemah dan tidak sadarkan diri. “Bapak sempat henti jantung tiga kali, sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia sore sekitar pukul 17.55 Wita,” cerita anak sulung dari tiga bersaudara pasangan almarhum Nyoman Adnyana dan Ni Putu Koedsalireni ini.

Pristiwa henti jantung sampai tiga kali sebelum akhirnya meninggal tersebut, kata Gede Manggala, mengindikasikan almarhum memiliki semangat besar untuk sembuh. Disebutkan, almarhum sedalam ini menderita sakit komplikasi jantung, gangguan ginjal, dan infeksi paru-paru.

Menurut Gede Manggala, selama dalam perawatan di RSUP Sanglah, almarhum Nyoman Adnyana banyak bercerita. Termasuk mengutarakan berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah pulang dari rumah sakit kelak. Salah satunya, akan melakukan renovasi merajan dan bangunan rumah di Desa Sekaan.

Bahkan, mantan Perbekel Sekaan yang sempat tiga kali peruode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bangli tersebut telah memilih tukang yang akan bekerja dalam renovasi merajan dan rumah. "Bapak buat catatan apa saja yang akan dikerjakan setelah pulang dari rumah sakit," katanya.

Tidak hanya itu. Saat perawatan di rumah sakit, almarhum Nyoman Adnyana juga sempat minta dibelikan baju kemeja melalui online shop. Gede Manggala pun membelikan baju tersebut. Entah kebetulan atau apa, baju tersebut diterima persis pada hari meninggalnya Nyoman Adnyana, Sabtu, 19 Februari 2022. "Saya sempat mandi Sabtu pagi. Setelah mandi, saya mau ke rumah sakit, tiba-tiba kurir datang mengantarkan baju yang dibeli bapak secara online," tutur Gede Manggala.

Gede Manggala mengatakan, almarhum Nyoman Adnyana adalah sosok pekerja keras. Dirinya banyak mendapat suntikan semangat dari almarhum. "Saya ketiga ditugaskan di Kalimantan, sempat ada keraguan, tapi bapak memberikan semangat hingga saya bisa melaksanakan tugas di sana."

Almarhum Nyoman Adnyanba sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Putu Koesalireni dan tiga orang anak: Gede Manggala Perdana Jaya, Ni Made Merisa Jayastini, Nyoman Bramanta Wayabia. Hingga saat ini, jenazah almarhum masih dititip di Instalasi Kedopkteran Forensik RSUP Sanglah.

Rencananya, jenazah Nyoman Adnyana baru akan dibawa pulang ke rumah duka di Banjar/Desa Sekaan, 24 Februari 2022 untuk prosesi ritual nyiramin. Sedangkan upacara pengabenan akan dilaksanakan di Setra Desa Adat Sekaan pada Saniscara Pon Ugu, Sabtu, 26 Februari 2022.

Nyoman Adnyana mengawali karier dengan menjabat sebagai Perbekel Sekaan selama 16 tahun hingga 1999. Kemudian, politisi senior PDIP kelahiran 26 Mei 1959 ini terpilih menjadi anggota DPRD Bangli 1999-2004. Bahkan, Adnyana kemudian selama tiga periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bangli, sebelum beralih ke DPRD Bali dalam Pileg 2014. Selama dua periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli, Adnyana berjuang bersama kader Banteng Moncong Putih lainnya, I Nyoman Budu Utama (asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli). *esa

Komentar