nusabali

Takut Disanksi, Pedagang Pasar Gianyar Buka Dagangan

  • www.nusabali.com-takut-disanksi-pedagang-pasar-gianyar-buka-dagangan

GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pedagang di Pasar Rakyat Gianyar (PRG) mulai membuka lapak atau dagangan, Jumat (18/2) pagi. Suasana pasar ini pun tampak sedikit ramai dari sebelumnya.

Pedang terpaksa buka dagangan karena takut dikenai sanksi jika lama tak buka dagangan. Pantauan di lokasi, para sejumlah pedagang mulai menata dan menempati tempat yang didapat. Transaksi mulai tampak terutama saat pagi hari, seperti Jumat (18/2) pagi. Transaksi utamanya tampak pada pedagang di los pasar yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari. "Saya buka dari empat hari lalu, ada saja yang belanja, tidak sepi-sepi sekali," ujar Ngurah, salah seorang pedagang daging babi.

Para pedagang dan pembeli mulai bisa memakai lift dan eskalator pasar. Bagi pedagang yang sudah nenek-nenek masuk pasar tidak bisa pakai lift dan tangga berjalan itu (eskalator) itu. ‘’Saya memakai tangga di pintu pasar barat dan timur," ujar Nyoman Sadri, penjual sayur mayur di lantai tiga. Selain pedagang yang menempati los, sejumlah pedagang di toko mulai menempati tempatnya, dan sebagian lagi masih penataan. Namun memang terlihat sejumlah kios masih tidak ada aktivitas. "Kita tempati saja dulu, takut nanti kena sanksi kiosnya diambil kalau tidak ditempati," ujar salah seorang pedagang kain di lantai 4.

Dikonfirmasi, Kepala Pasar Rakyat Gianyar Nengah Arnawa membenarkan pasar ini mulai ada aktivitas. Kata dia, situasi pasar harus dilihat utuh, dari pagi hingga siang bahkan sore hari. Karena padagang berbagai macam dari sembako kering hingga basah. "Kalau pagi hari pedagang sembako, daging, sayur-sayur, cukup ramai. Namun ketika beranjak siang mereka sudah tutup, makanya pasar jadi sepi karena yang dijual memang kebutuhan pada pagi hari," ujarnya.

Kata dia, pedagang yang menempati toko bisa terlihat pada siang hari. Mereka buka namun memang belum seramai pada geliat saat pagi hari. "Sejumlah pedagang sudah menata tempatnya. Kami setiap hari mendata dan memantau toko yang belum ada aktivitasnya," ujarnya.

Arnawa menyebut, hingga kini dari 1.832 pedagang di pasar termegah di Bali itu, yang telah menempati toko dan los sekitar 1.000 lebih pedagang. Sisanya masih dalam proses penataan tempat dan persiapan. "Kami setiap hari menyosialiasikan dan pendekatan secara humanis agar pedagang bisa secepatnya menempati," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, makin gerah. Karena masih banyak pedagang mangkir, dalam arti sudah punya tempat berjualan Pasar Rakyat Gianyar (PRG), namun enggan berjualan di pasar ini. Disperindag pun menyiapkan sanksi bagi pedagang mangkir agar segera menempati kios atau lapak sesuai hasil undian.*nvi

Komentar