nusabali

Shortcut Titik 7-8 Ditarget Beroperasi Oktober 2022

Kemarin Proyek Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, Titik 8 Ditinjau Gubernur

  • www.nusabali.com-shortcut-titik-7-8-ditarget-beroperasi-oktober-2022

SINGARAJA, NusaBali
Pengerjaan proyek Shortcut (Jalan Pintas) Denpasar-Singaraja via Bedugul Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng ditinjau Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (13/2) siang.

Pembangunan shorcut dengan panjang total 2.165 meter, termasuk jembatan, yang akan memangkas 17 tikungan ini ditarget tuntas Oktober 2022 mendatang. Peninjauan dilakukan di tempat akan dibangunnya Anjung Pandang berisi Patung Ki Barak Panji Sakti dan di Shortcut Titik 7B, Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita. Dalam peninjauan proyek shortcut tersebut, Gubernur Koster didampingi pula Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.

"Hari ini (kemarin) sesuai arahan Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono, Red), saya mewakili pemerintah pusat melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8, sebagai kelanjutan pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani dari Titik 1-10," jelas Gubernur Koster.

Gubernur Koster menyebutkan, pihaknya telah menerima pemaparan dari pelaksana pembangunan. Gubernur Koster pun memastikan pengerjaan infrastruktur shortcut sepanjang 2.165 meter termasuk jembatan ini akan selesai tepat waktu, paling lambat Oktober 2022 mendatang.

Bersamaan dengan selesainya pembangunan Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 nanti, akan dimulai pembangunan lanjutan pada Shortcut Titik 7D, 7E, Titik 9, dan Titik 10 di Jalur Denpasar-Singaraja va Bedugul kawasan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Menurut Gubernur Koster, pembangunan Shortcut Titik 7D, 7E, Titik 9, dan Titik 10.

Pembangunan fisik Shortcut Titik 9 dan Titik 10, kata Gubernur Koster, akan dilakukan tahun 2023 mendatang. Setelah tuntas, akan dilanjutkan lagi dengan pembangunan Shortcut Titik 11 dan Titik 12, yang sedang digodok perencanaan dan ditargetnya. Perencanaan dharapkan bisa selesai tahun ini. "Untuk Shortcut Titik 11 dan Titik 12, akan dilakukan pembebasan lahan tahun 2023. Jadi, paling lambat pembangunan fisiknya sudah bisa dimulai tahun 2024," terang Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sebelumnya, sudah tuntas pembangunan fisik Shortcut Titik 3-4 (di wilayah Desa Bantuya, Kecamatan Baturiti, Tabanan) dan Titik 5-6 (di wilayah Desa Wanagiri-Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng), akhir tahun 2019 lalu, dengan anggaran sebesar Rp 325,9 miliar. Nantinya, selain Shortcut Titik 7-8, Titik 9-10, Titik 11-12, masih ada chortcut yang akan digarap di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, yakni Titik 1-2 di Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Menurut Gubernur Koster, jika seluruh pembangunan shortcut sudah tuntas, nantinya akan memangkas 75 tikungan di Jalur Denpasar-Singaraja vis Bedugul, dari semula 116 tikungan menjadi 41 tikungan. Karenanya, waktu tempuh pengguna jalur juga akan lebih singkat.

“Biasanya, sebelum ada shortcut, waktu tempuh Denpasar-Singaraja sekitar 2,5 jam. Nanti, setelah shortcut selesai semua, waktu tembuh akan berkurang menjadi setengahnya yakni hanya 1 jam 15 menit,” terang Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Koster menegaskan, dengan keberadaan shortcut, maka tikungan tajam sepanjang jalur Denpasar-Singaraja yang selama ini membuat pengguna jalan tidak nyaman, akan jauh berkurang. “Pengendara yang melintas nantinya akan lebih nyaman dan aman, dengan waktu tempuh lebih pendek," tandas politisi senior yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Koster pun berjanji akan terus kawal program infrastruktur shortcut ini agar berjalan sampai tuntas. Terlebih, proyek infrastruktur ini menjadi bagian dari janji Koster saat kampanye Pilgub Bali 2018 lalu.

"Aspirasi masyarakat Buleleng saat itu menyampaikan pembangunan shortcut Singaraja-Denpasar. Astungkara, sudah mulai terwujud. Shortcut Titik 3-4 dan Ritik 5-6 sudah selesai. Tahun ini, Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 akan selesai. Nanti diilanjutkan dengan penggarapan Shortcut Titik 9 dan Titik 10 pada tahun 2023," beber Koster.

Disebutkan, pembangunan shortcut sejauh ini berjalan cukup lancar, meskipun di tengah pandemi Covid-19. "Meski ada refocusing APBN di tengah pandemi, namun saya sudah berbicara dengan Pak Menteri PUPR. Astungkara, semua program Kementerian PUPR di Bali tidak ada yang terkena refocusing atau pengurangan anggaran," tegas Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.

Sementara, dalam proyek Shortcut Titik 7-8, kata Koster, juga dibangun Ajung Pandang (Rest Area) berisi Taman dan Monumen Ki Barak Panji Sakti, sebagai ikon utama. "Saya sudah tugaskan arsitektur Wayan Kastawan dari Unud untuk mendesainnya dan sudah selesai. Tempatnya seluas 40 are, nantinya (Anjung Pandang) akan jadi destinasi wisata baru bagi pengguna jalan untuk menikmati suasana sejuk dan menikmati kuliner khas Buleleng," papar Koster.

Groundbreaking (peletakan batu pertama) Shortcut Titik 7A, Titik 7B, Titik 7C, dan Titik 8 berikut Anjung Pandang di perbatasan Desa Wanagiri-Desa Pegayaman-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada itu sendiri telah dilakukan Gubernur Koster pada Wraspati Umanis Sinta, Kamis, 2 September 2021 pagi. Pihak penyedia akan mengerjakan shortcut sepanjang 2.165 meter termasuk jembatan ini dalam waktu 420 hari kalender.

Shortcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 ini sumber anggaran fisik sepenuhnya dari APBN melalui Kementerian PUPR. Sedangkan Pemprov Bali melakukan pembebasan lahan seluas 11,97 hektare, dengan anggaran Rp 83,73 miliar dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

Direktur Pembangunan Jalan Kementerian PUPR, Heri Vasa, mengatakan pembangunan Shorcut Titik 7A, 7B, 7C, dan Titik 8 tidak hanya akan me-mangkas 17 tikungan. Selain itu, juga memperbaiki elevasi jalan yang se-belumnya berada pada kemiringan lebih dari 10 persen, kini dirancang menjadi di bawah 10 persen.

Menurut Heri Visa, untuk Shortcut Titik 7A, 7B, 7C akan memangkas tikungan yang jaraknya rata-rata 200 meter. Sedangkan di Shortcut Titik 8 akan dibangun jalan sepanjang 1.380 meter, termasuk dua jembatan dengan masing-masing 100 meter dan 60 meter. Pembangunan titik shortcut ini pun dirancang dapat mempercepat laju kendaraan dari semula hanya 20 km/jam menjadi 60 km/jam. *mz

Komentar