nusabali

Petani Porang Tabanan Kecewa karena Pabrik Porang Batal Dibangun

  • www.nusabali.com-petani-porang-tabanan-kecewa-karena-pabrik-porang-batal-dibangun

TABANAN, NusaBali
Petani porang di Kabupaten Tabanan menyayangkan bantuan pabrik porang yang rencananya dibangun di Tabanan ternyata batal.

Padahal untuk menyambut pabrik pengolahan porang ini sudah dibentuk kelompok IKM (industri kecil menengah) untuk mengolah porang basah menjadi kering. Salah seorang petani porang, I Ketut Alit Dwiyasa sangat menyayangkan pembangunan pabrik pengolahan porang batal. Padahal sebelum itu petani porang di Tabanan khususnya di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan sudah persiapan dengan membentuk IKM sesuai arahan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan. “IKM yang kami bentuk ini adalah sejenis usaha rumahan, porang yang dipanen kemudian dikeringkan. IKM dibentuk sebagai syarat untuk mendapatkan pabrik ini,” kata Alit Dwiyasa, Jumat (11/2).

Kata dia dengan adanya pabrik porang tersebut, tentu akan mempermudah memasarkan produk karena jaraknya dekat. Memang selama ini untuk penjualan porang tidak ada masalah, namun kalau sudah ada pabriknya langsung di Tabanan artinya dari segi transportasi atau penjualan menjadi efisien. “Kami sangat-sangat menyayangkan pembatalan pabrik ini, padahal sebelumnya kami sudah antusias dan sangat menantikan,” kata Alit Dwiyasa.

Kendati pun saat ini pembangunan pabrik pengolahan batal, pihaknya tetap akan bertani porang dan meneruskan IKM yang sudah dibuat tersebut. Mudah-mudahan Pemkab Tabanan bisa mengusulkan kembali ke pusat agar pabrik porang benar berdiri di Tabanan. “Kami petani harapannya supaya tidak ditunda terus, artinya supaya kembali diusulkan dan benar ada pabrik di Tabanan,” kata Alit Dwiyasa.

Sementara di sisi lain, untuk saat ini harga porang di 2022 dia memprediksi mengalami penurunan dibanding tahun 2020 dan 2021. Saat ini harga porang dipatok kisaran Rp 6.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Berbeda dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7.000 per kilogram. “Saat ini rasanya akan turun, di kisaran Rp 5.000 dan Rp 6.000. Namun kita bersyukur jangan sampai nanti turun di bawah Rp 5.000,” harap petani porang asal Banjar Dajan Ceking, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan ini.

Dia mengakui saat ini petani porang di Tabanan belum ada yang panen. Panen akan dilakukan mulai Juni, Juli, dan Agustus mendatang. Saat ini tanaman porang miliknya yang siap dipanen mulai Juni mendatang sebanyak 25.000 pohon di atas lahan seluas 60 are.

Hasil panen tersebut akan diambil oleh pengepul untuk dikirim ke Jawa lalu dikirim ke China. “Kita sekarang belum panen, masih menunggu, bulan Juli baru mulai panen,” tandas Alit Dwiyasa.

Sebelumnya impian Kabupaten Tabanan memiliki pabrik pengolahan porang tahun 2022 pupus. Pusat dalam hal ini Kementerian Perindustrian telah membatalkan pembangunan tersebut. Penyebab tak disetujui karena sejumlah persyaratan, salah satunya kajian DED yang belum bisa dilengkapi.

Kepala Bapelitbang Tabanan I Gede Urip Gunawan menyatakan pabrik porang yang rencananya dibangun di Kecamatan Pupuan tidak disetujui pusat. Konfirmasi pembatalan tersebut diumumkan Januari 2022. “Tidak disetujui oleh pusat, dikonfirmasi baru Januari 2022,” ujar Urip Gunawan.

Dijelaskannya, ada sejumlah syarat yang tak bisa dipenuhi Tabanan sehingga pembangunan pabrik porang tak disetujui. Salah satunya adalah DED yang belum bisa dilengkapi dan lain-lain.

Dengan belum disetujui pembangunan pabrik porang tahun ini, Tabanan tetap akan mengajukan kembali usulan pada tahun berikutnya. “Ya nanti dicoba dulu di tahun-tahun berikutnya sembari melengkapi sejumlah persyaratan yang belum bisa dipenuhi,” kata mantan Kepala Inspektorat Tabanan ini.

Tabanan direncanakan akan diberikan bantuan pembangunan pabrik pengolahan porang dari pusat. Nilai pagu yang rencananya disetujui sejumlah Rp 26 miliar lewat dana alokasi khusus (DAK). Pengusulan ini diajukan lewat aplikasi Krisna di pusat. Bahkan terkait rencana ini dalam penyusunan RAB Tabanan sudah sempat bertemu dengan pusat di Kantor Bupati Tabanan.

Rencana pabrik porang dibangun di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan. Dipilihnya di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan karena berdasarkan persyaratan pusat pembangunan harus di atas lahan milik pemkab. Kemudian setelah dikoordinasikan ke bidang aset lahan tersedia di Kecamatan Pupuan. Termasuk sekarang masyarakat di Kecamatan Pupuan banyak yang telah budidaya porang. *des

Komentar