nusabali

Puluhan Warga Baluk Ditracing ke Rumah-rumah

  • www.nusabali.com-puluhan-warga-baluk-ditracing-ke-rumah-rumah

NEGARA, NusaBali
Jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Negara bersama petugas tracer (pelacak) mentracing puluhan warga di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (10/2).

Tracing secara door to door (dari rumah ke rumah) ini, menyusul ada 10 karyawan sebuah pabrik pengolahan limbah plastik di desa setempat terkonfirmasi positif Covid-19.

Tracing dikawal langsung Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra. Petugas mendatangi satu per satu rumah dari 10 karyawan pabrik yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedikitnya, 50 warga ditracing dan diambil sampel swab untuk selanjutnya dites PCR. Mereka diantaranya anggota keluarga atau orang yang diduga masuk kontak erat dengan 10 karyawan pabrik tersebut.

Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, adanya 10 orang karyawan pabrik pengolahan limbah plastik CV Giri Bali Mandiri yang diketahui positif Covid-19 itu, berawal dari adanya kebijakan pihak perusahaan yang rutin melakukan rapid test antigen setiap 6 bulan sekali terhadap 52 karyawannya. Sesuai hasil rapid test antigen pada Sabtu (5/2) lalu, ada 12 orang yang menunjukan hasil reaktif Covid-19.

Guna memastikan hasil rapid test 12 karyawan itu, dilakukan pengambilan sampel swab untuk tes PCR pada Senin (7/2) lalu. Dari hasil tes PCR yang keluar beberapa hari lalu, dari 12 karyawan yang reaktif itu, ada 10 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. "Nah untuk menindaklanjuti 10 orang yang positif Covid-19 itu, hari ini (Kamis kemarin, Red) kami tindaklanjuti dengan mentracing ke keluarga. Termasuk orang yang pernah kontak dengan 10 orang itu dengan pengambilan sampel swab untuk dites PCR," ujar Kompol Sudarma Putra.

Kepala Operasional CV Giri Bali Mandiri di Desa Baluk, Made Wahyu Dwi Acita mengatakan, sebelum ada hasil 10 karyawan diketahui positif Covid-19, mereka telah diminta melaksanakan isolasi mandiri (isoman) saat hasil rapid tes antigen mereka diketahui reaktif bersama 2 karyawan lainnya. Di samping memberlakukan isolasi kepada 12 karyawannya yang sebelumnya diketahui reaktif itu, juga dilakukan tracing kepada 40 karyawan lainnya.

Sesuai arahan tim Satgas Penanganan Covid-19, Dwi Acita mengatakan, untuk menghentikan sementara aktivitas perusahaan dan meliburkan seluruh karyawan per Kamis kemarin. Penghentian sementara itu dilakukan sambil melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh areal pabrik dan mengunggu hasil tracing seluruh karyawan. "Ya kami ikuti arahan Satgas. Nanti kalau memang sudah bisa segera dibuka, kami buka kembali," ucapnya. *ode

Komentar