nusabali

Imbas Pelonggaran PPKM dan Nataru 2021

Ekonomi Bali Tumbuh Positif

  • www.nusabali.com-imbas-pelonggaran-ppkm-dan-nataru-2021

DENPASAR.NusaBali
Pelonggaran pelaksanaan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat(PPKM) dan liburan Natal dan Tahun Baru serta sejumlah agenda besar nasional dan internasional selama triwulan IV 2021 berpengaruh positif terhadap ekonomi Bali.

Indikasinya ada peningkatan produksi pertumbuhan lapangan usaha.  Diantaranya lapangan usaha industri pengolahan, listrik dan gas serta lapangan usaha akomodasi makan dan minum (akmamin).

Hal tersebut  terungkap dari pemaparan  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya, Senin (7/2). Dikatakan, aktivitas pada lapangan usaha  industri pengolahan selama triwulan IV,  mengalami peningkatan yang  signifikan. Tendensi peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan konsumsi listrik pada segmen pelanggan industri yang mengalami peningkatan  sekitar 1,31 persen.

Lanjut Hanif Yahya, pada triwulan III diberlakukan kebijakan PPKM darurat yang menekan aktivitas masyarakat baik aktivitas ekonomi maupun upacara adat  di Bali. Pada triwulan IV  kebijakan PPKM dilongggarkan. Hal itu menjadikan aktivitas masyarakat yang sebelumnya tertunda, akhirnya direalisasikan pada triwulan IV.

Selain peningkatan wisatawan domestik, kata Hanif Yahya, momen libur Nataru  juga membawa peningkatan permintaan wisatawan  untuk produk-produk industri seperti produk kerajinan tekstil dan pakaian serta olahan makanan dan minuman   yang biasa digunakan untuk cenderamata.

Tidak hanya itu, permintaan terhadap produk hasil industri dari pasar global juga membaik selama triwulan IV. Itu tercermin dari ekspor  ke luar negeri produk hasil industri pengolahan. “ Mengalami peningkatan sekitar 29,69 persen dibanding triwulan sebelumnya,” jelas Hanif Yahya.

Menyusul industri pengolahan, pertumbuhan peningkatan lapangan usaha yang kedua adalah  pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 13,55 persen. Berdasarkan  data PLN Distribusi Bali, pada triwulan IV, secara total peningkatan Kwh jual sekitar 11,39 persen dibanding triwulan III 2021. Peningkatan terbesar tercatat pada segmen pelanggan bisnis sebesar  20,22 persen dan pelanggan rumah  tangga 6,64 persen. “Hal itu kiranya mengkonfirmasi aktivitas masyarakat yang terjadi selama triwulan IV, dengan adanya pelonggaran PPKM di Bali,” jelas Hanif Yahya.

Selanjutnya adalah pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tercipta dari aktivitas usaha perhotelan, rumah makan/restoran di Bali. Perayaan libur Nataru yang bisa dilaksanakan di tengah penerapan PPKM mendorong kunjungan wisatawan ke Bali.

Selain itu lanjut Hanif Yahya, selama triwulan IV berlangsung sejumlah agenda kegiatan berskala internasional di Bali. Diantaranya International Badminton Festival 2021, kunjungan delegasi dalam rangka persiapan G20 dan ASEAN Summit  2023. Serta agenda kegiatan rapat koordinasi dan kunjungan kerja kementerian atau lembaga. “Kunjungan wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman) meningkat pada triwulan IV,” jelasnya.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat, kunjungan wisdom  pada triwulan IV, kata Hanif Yahya sebanyak 1,6 juta. Jumlah tersebut meningkat 6,49 persen secara triwulan.

Peningkatan kunjungan tersebut berpengaruh pada peningkatan terhadap usaha perhotelan dan  restoran atau rumah makan di Bali. Okupansi atau tingkat hunian hotel juga meningkat.

 “Pelongggaran PPKM dan liburan Nataru dan agenda-agenda besar nasional dan internasional tersebut  telah mampu memberikan ekosistem usaha  yang lebih segar dibanding dengan triwulan sebelumnya atau triwulan III,”  kata Hanif Yahya.

Dengan demikian  perekonomian Bali mampu tumbuh baik pada triwulan IV. Selain  ketiga katagori lapangan usaha tersebut, pertumbuhan positif juga tercatat pada sebelas katagori lapangan usaha lainnya. “ Dari 17 katagori lapangan usaha, hanya 3 katagori yang tercatat  mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi” ujarnya. Ketiga lapangan usaha tersebut  yakni lapangan  pengadaan air pengolahan sampah limbah dan daur ulang.

Yang kedua lapangan usaha konstruksi dan ketiga lapangan usaha  jasa keuangan dan asuransi. Ekonomi  Bali pada triwulan IV tercatat tumbuh 4,52 persen. Walau demikian jika diakumulasikan pertumbuhan ekonomi Bali dari triwulan I sampai dengan triwulan IV 2021, tercatat masih tumbuh negatif  atau terkontraksi 2,47 persen.

 Sedangkan total perekonomian Bali pada  2021 tercatat sebesar Rp 219,80 triliun.  Besaran tersebut  berdasarkan produk regional domestik bruto (PDRB) atas dasar  harga yang berlaku (ADHB). Sedang atas dasar harga konstan (2010) besar ekonomi pada tahun 2021 sebesar Rp 143,87 triliun.  *K17.

Komentar