SMP di Karangasem Tiadakan Perayaan Bulan Bahasa Bali
AMLAPURA, NusaBali
SMP Negeri se-Karangasem meniadakan perayaan Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 karena para siswa belajar daring (dalam jaringan).
Kasek SMPN 3 Selat, I Komang Gede Sudarsana, mengaku belum mampu mengadakan lomba Bulan Bahasa Bali secara daring. “Bagaimana caranya lomba secara daring karena lomba nyurat aksara Bali di daun lontar mesti menghadirkan siswa,” ungkap Komang Gede Sudarsana, Minggu (6/2).
Komang Sudarsana masih menunggu ketentuan lebih lanjut agar lomba bisa terlaksana atau menunggu 14 hari dengan harapan Covid-19 telah melandai. Sementara Kasek SMPN 1 Selat I Nengah Sikiarta tidak akan menggelar perayaan Bulan Bahasa Bali. “Lomba secara daring sangat sulit, perlu persiapan membuat video dan didukung fasilitas lain. Kami tidak melaksanakan Bulan Bahasa Bali,” jelas Kasek asal Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat ini. Apalagi kasus positif Covid-19 paling banyak dari Kecamatan Selat.
Kasek SMPN 6 Amlapura I Komang Suda saat dihubungi mengatakan, tidak bisa melaksanakan lomba untuk perayaan Bulan Bahasa Bali di sekolah karena siswa belajar daring. Namun para siswa SMPN 6 Amlapura ikut lomba yang diselenggarakan Pemerintah Desa Seraya Timur. “Anak-anak tetap bisa ikut lomba yang diselengarakan Pemerintah Desa Seraya Timur. Lomba dengan pembatasan peserta untuk menghindari kerumunan,” ungkap Komang Suda. Komang Suda mengaku sudah menyusun lomba di sekolah dengan tatap muka. Namun mendadak PTM dihentikan karena terjadi tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karangasem. Rencananya setiap kelas wajib mengikuti lomba. *k16
Komang Sudarsana masih menunggu ketentuan lebih lanjut agar lomba bisa terlaksana atau menunggu 14 hari dengan harapan Covid-19 telah melandai. Sementara Kasek SMPN 1 Selat I Nengah Sikiarta tidak akan menggelar perayaan Bulan Bahasa Bali. “Lomba secara daring sangat sulit, perlu persiapan membuat video dan didukung fasilitas lain. Kami tidak melaksanakan Bulan Bahasa Bali,” jelas Kasek asal Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat ini. Apalagi kasus positif Covid-19 paling banyak dari Kecamatan Selat.
Kasek SMPN 6 Amlapura I Komang Suda saat dihubungi mengatakan, tidak bisa melaksanakan lomba untuk perayaan Bulan Bahasa Bali di sekolah karena siswa belajar daring. Namun para siswa SMPN 6 Amlapura ikut lomba yang diselenggarakan Pemerintah Desa Seraya Timur. “Anak-anak tetap bisa ikut lomba yang diselengarakan Pemerintah Desa Seraya Timur. Lomba dengan pembatasan peserta untuk menghindari kerumunan,” ungkap Komang Suda. Komang Suda mengaku sudah menyusun lomba di sekolah dengan tatap muka. Namun mendadak PTM dihentikan karena terjadi tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karangasem. Rencananya setiap kelas wajib mengikuti lomba. *k16
Komentar