nusabali

Putri Koster: Beri Perhatian pada Kesejahteraan Lansia

  • www.nusabali.com-putri-koster-beri-perhatian-pada-kesejahteraan-lansia

DENPASAR, NusaBali
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny Putu Putri Suastini Koster, berkomitmen memberi perhatian khusus pada kesejahteraan para lanjut usia (Lansia).

Ini sejalan dengan program Pemprov Bali dengan bisi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang memberi perhatian terhadap kesejahteraan para Lansia.

Komitmen TP PKK Provinsi Bali tersebut disampaikan Putri Suastini Koster saat menjadi narasumber dalam acara ‘Perempuan Bali Bicara’ dengan tema ‘Hidup Sehat dan Bahagia di Masa Tua’ di Studio Bali TV, Denpasar Barat, Jumat (4/2). Dalam acara tersebut, istri Gubernur Bali Wayan Koster ini jadi narasumber bersama Psikiater & Pemerhati Kesehatan Mental, Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKJ (K) dan Psikiater Fakultas Kedokteran Unud, Dr dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana Spkj (K) MARS---yang notabene putra dari Prof LK Suryani.

Mengawali paparannya, Putri Koster menyebutkan perhatian kepada kesejahteraan para Lansia oleh Pemprov Bali dapat dilihat dengan diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 11 Tahun 2018 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Nah, PKK dalam pergerakannya juga memberi perhatian penuh bagi kesejahteraan dan pemberdayaan kaum Lansia. “Harapannya, para Lansia akan bisa sehat, produktif, dan berdaya di usia senja mereka,” jelas Putri Koster.

Menurut Putri Koster, dalam pergerakannya, para kader PKK diharapkan juga memberi perhatian penuh kepada kaum Lansia, seperti halnya memberi perhatian terhadap balita. “Jika tumbuh kembang balita menjadi perhatian kita agar tumbuh generasi emas yang sehat dan cerdas, demikian halnya dengan Lansia. Merawat kesehatan Lansia, baik mental maupun fisik, akan menunjukkan kualitas sumber daya manusia kita selain sebagai bentuk wujud bakti kepada orang tua,” tandas tokoh perempuan yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali ini. 

Ke depannya, kata Putri Koster, program PKK akan terus memberi perhatian kepada para Lansia, baik dengan pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan bergizi, maupun menjaga kesehatan mental mereka. Bahkan, Pemprov Bali bersinergi dengan OPD dan pihak terkait, mencanangkan untuk mendirikan ‘Graha Wreda Sejahtera’. 

Putri Koster menyebutkan, ‘Graha Wreda Sejahtera’ nantinya akan menjadi wahana berkumpulnya para Lansia untuk melakukan aktivitas bersama maupun saling tukar pikiran dan berkomunikasi antar sesamanya. “Dengan demikian, para Lansia akan menjadi lebih produktif, lebih semangat, sehatan, dan terjaga fisik maupun mentalnya,” papar aktivis perempuan yang juga dikenal sebagai seniati multitalanta ini. 

Paparan senada juga disampaikan Prof LK Suryani. Menurut Prof Suryani, para Lansia perlu mendapat perhatian dari pemerintah, seperti halnya masyarakat yang lain. Disebutkan, banyak mitos di masyarakat terkait Lansia dan dianggap tidak berguna, sehingga tak perlu mendapatkan program ataupun perhatian. 

“Perlu dibangun kesadaran bersama untuk membangkitkan semangat para Lansia, jangan pernah menyebut mereka sudah tua ataupun diri saya tua, karena itu akan mempengaruhi pikiran mereka. Bahwa tua itu artinya tidak berdaya,” tandas Prof Suryani. 

Prof Suryani menegaskan, para Lansia perlu tetap merawat diri dengan bangun pagi, mandi pagi, beraktivitas, serta menggunakan pakaian dengan warna dan riasan yang membuatnya nyaman. Para Lansia juga perlu ruang untuk bisa saling bertemu, bertukar pikiran, dan beraktivitas bersama dengan teman seusianya. 

“Untuk itu, saya sangat mengapresiasi langkah Pemprov Bali yang memberi perhatian kepada para Lansia dengan mendirikan Graha Wreda Sejahtera,” tegas Guru Besar Psikiatri Unud penyandang ‘Ibu Paling Berpengaruh di Bali Tahun 2009’ versi NusaBali ini.

Versi Prof Suryani, banyak Lansia yang masih produktif. Untuk itu, kalangan generasi muda harus bisa mengkondisikan para Lansia dengan menyediakan wadah bagi mereka buat berkreativitas, serta suasana yang nyaman dan ramah. Dengan begitu, Lansia akan berguna, bahagia, sejahtera, dan tidak menua dalam kesendirian. 7

Komentar