nusabali

Hujan Es Terjadi di Kawasan Kintamani dan Gunung Agung

  • www.nusabali.com-hujan-es-terjadi-di-kawasan-kintamani-dan-gunung-agung

BANGLI, NusaBali
Peristiwa langka hujan es terjadi di 4 desa bertetangga kawasan pegunungan Kecamatan Kintamani, Bangli, Selasa (1/2) siang pukul 14.00 Wita, yakui Desa Batur Selatan, Desa Batur Tengah, Desa Batur Utara, dan Desa Kintamani.

Pada hari yang sama kemarin, fenomena hujan es juga terjadi di lereng Gunung Agung kawasan Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Menurut kesaksian seorang warga Desa Batur Selatan, Nengah Astawa, awalnya terjadi hujan biasa, Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita. Berselang 1 jam kemudian, tepatnya pukul 14.00 Wita, hujan semakin deras disertai angin kencang. Saat itulah butiran es berjatuhan.

Nengah Astawa menyebutkan, butiran es yang berjatuhan besarnya mencapai seukuran biji jagung. Hujan es ini berlangsung selama 10 menit, hingga pukul 14.00 Wita. "Pantulan es lumayan keras. Setelah hujan es reda, baru kami keluar untuk mengecek. Saat kami cek, butiran es itu sudah mulai mencair," jelas Nengah Astawa kepada NusaBali.

Hujan es yang berlangsung selama 10 menit itu, kata Asstawa, tidak sampai merusak atap bangunan. Namun, tanaman pertanian milik warga banyak yang rusak. "Menurut tetangga, tanaman labu siam banyak rusak karena hujan es. Daunnya robek-robek karena tidak kuat menahan beban butiran es yang jatuh,” papar Astawa, yang kesehariannya adalah ASN di Kantor BKPAD Bangli.

Di sisi lain, Camat Kintamani, Ketut Erry Soena Putra, menyebutkan hujan es kemarin siang terjadi di beberapa wilayah. Hujan es terpantau di wilayah Desa Batur Selatan, Desa Batur Tengah, Desa Batur Utara, dan Desa Kintamani. “Belum ada laporan kerusakan akibat hujan es ini,” terang Ketut Erry saat dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin.

Menurut Ketut Erry, ini untuk kedua kalinya terjadi fenomena hujan es di Kintamani dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, hujan es juga melanda wilayah 4 desa bertetangga tersebut. "Khusus untuk hujan es hari ini (kemarin) yang terjadi bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, sesuai kepercayaan warga Tionghoa, dipercaya sebagai berkah,” tandas camat asal Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani ini.

Kenapa terjadi hujan es. Ketut Erry menyebutkan, berdasarkan penjelasan Badan Sementara itu, pada hari yang sama, Selasa kemarin, hujan es juga terjadi di lereng Gunung Agung kawasan Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Hujan es di lereng Gunung Agung terjadi selama 20 menit sejak sore pukul 16.00 Wita.

Perbekel Sebudi, Jro Mangku Tinggal, awalnya awan di sekitar Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi terlihat gelap, disertai angin kencang, kemudian turun hujan. Selanjutnya, turun hujan es. "Tidak ada kerusakan akibat hujan es ini. Namun, butiran-butiran es tampak berserakan di halaman rumah warga," jelas Jro Mangku Tinggal.

Sementara, Kepala Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III, Cahyo Nugroho, menyatakan hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. Hujan es disebabkan adanya awan cumulonimbus (CB).

Menurut Cahyo Nugroho, fenomena alam hujan es terjadi akibat awan CB yang menimbulkan partikel butiran es dan butiran air dengan suhu sangat dingin. Karenanya, hujan lebat yang masih berupa partikel padat dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awam CB. "Intinya, proses pembentukan es akibat pergerakan massa udara yang kuat," ujar Cahyo Nugroho dalam rilisnya, Selasa sore.

Secara rinci disebutkan, proses terjadinya hujan es diawali panas matahari yang menyebabkan terjadi penguapan air laut, air danau, dan mata air. Selanjutnya, uap naik pada ketinggian tertentu, hingga mengalami proses pengembunan atau kondensasi.

“Kondensasi adalah proses uap air berubah jadi partikel es, yang dipengaruhi suhu udara rendah di pegunungan. Selanjutnya, terjadi pergerakan massa udara naik dan turun sangat kuat di dalam awan cumulonimbus, sehingga membentuk partikel es, yang terus membesar, lalu jatuh ke bumi berupa hujan es,” papar Cahyo Nugroho, seraya menyebut hujan es itu terjadi rata-rata dari pada ketinggian 4 km hingga 5 km, yang menyebabkan hujan lokal. *esa,k16

Komentar