nusabali

Badung Kembali Siapkan Isoter

Kasus Positif Covid-19 Meningkat

  • www.nusabali.com-badung-kembali-siapkan-isoter

Masyarakat diimbau tidak panik dengan adanya prediksi lonjakan kasus pada Februari dan Maret 2022, yang terpenting tetap jaga prokes.

MANGUPURA, NusaBali

Dalam beberapa hari terakhir, kasus terkonfirmasi Covid-19 menunjukkan peningkatakan. Per Jumat (28/1), terjadi penambahan kasus baru sebanyak 95 orang. Mengantisipasi kasus semakin melonjak, Dinas Kesehatan (Diskes) kembali menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter).

Berdasarkan rilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Kabupaten Badung tercatat alami lonjakan kasus cukup tinggi setelah Denpasar. Penambahan sebanyak 95 kasus baru mengakibatkan jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Gumi Keris mencapai 21.226 kasus. Sementara itu pada hari yang sama kemarin terdapat 11 kasus yang berhasil sembuh, bahkan tercatat ada satu kasus kematian.

Mengantisipasi kasus Covid-19 semakin melonjak, Pemkab Badung langsung mengambil langkah-langkah cepat, yakni dengan menyiapkan tempat isoter khusus untuk karantina pasien yang terkonfirmasi positif. Kadiskes Badung dr I Nyoman Gunarta, mengatakan telah menyiapkan tiga tempat isoter untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Kami sudah menyiapkan tiga tempat untuk isoter, yakni Bakung Beach Resort, Hotel Made Bali, dan Wisma Bima 1,” katanya, Jumat (28/1).

Namun, dari tiga tempat isoter tersebut baru satu tempat yang difungsikan, yakni Bakung Beach. Bilamana nanti terjadi lonjakan kasus lagi, maka akan ditambah dengan tempat isoter lain yang sudah disiapkan. Menurutnya, ketiga tempat isoter memiliki daya tampung yang berbeda, seperti di Hotel Bakung Beach Resort mampu menampung 150 orang, Hotel Bima 1 bisa menampung 60 orang, dan Hotel Made Bali maksimal bisa menampung 200 orang.

“Untuk sementara kami maksimalkan yang di Bakung Beach, karena dari 150 kapasitas yang tersedia baru terisi 43 orang,” beber dokter asal Desa Sibang Gede Kecamatan Abiansemal itu.

Disinggung mengenai lonjakan kasus baru, dr Gunarta menyebut ini diakibatkan oleh sejumlah faktor. Namun dari peningkatan kasus baru tersebut paling banyak adalah pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). “Ada tiga faktor yang mengakibatkan data kasus Covid-19 di Badung melonjak. Pertama, adalah hasil screening PPDN. Kedua, karena hasil tracing hasil yang positif yang beberapa merupakan klaster keluarga, dan yang ketiga adalah kasus positif di sekolah, namun angkanya kecil hanya tiga orang,” papar mantan Dirut RSD Mangusada.

Terkait informasi lonjakkan kasus yang diprediksi akan tinggi pada Februari dan Maret 2022, dr Gunarta berharap masyarakat tidak panik dalam menyikapinya. Yang terpenting, kata dia, protokol kesehatan (prokes) seperti penggunaan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak untuk menghindari droplet harus benar-benar disiplin dilakukan. Meskipun tingkat vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Badung sudah termasuk tinggi.

“Terpenting sekarang adalah menjaga kondisi tubuh. Kalau merasa sakit, bisa menghubungi puskesmas setempat. Kalau diperlukan swab ya dilakukan saja, biar tahu,” tandas dr Gunarta. *ind

Komentar