nusabali

Penumpang WNA Nekat Jotos 3 Petugas Bandara

Ngamuk Gara-gara Ketinggalan Pesawat di Bandara Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-penumpang-wna-nekat-jotos-3-petugas-bandara

MANGUPURA, NusaBali
Seorang WNA Yordania, Mohamad DM Naji, 38, mengamuk di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (25/1) malam.

Calon penumpang Lion Air ini nekat memukul seorang polisi dan dua petugas aviation security (Avsec) Lion Air, gara-gara ketinggalan pesawat. Insiden pemukulan 3 petugas oleh Mohamad DM Naji, WNA Yordania yang hendak terbang ke Jakarta, terjadi di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai, Selasa malam sekitar pukul 19.40 Wita. Polisi yang dipukuli DM Naji adalah Aiptu Gatut Suryadi, 44, kesehariannya bertugas di Polsek Kawasan Bandara Ngurah Rai. Aiptu Gatut Suryadi dijotos di bagian pipi kanan.

Sedangkan dua petugas Avsec Lion Air yang dipukuli DM Naji, masing-masing Akhmad Tio Irawan, 26, dan I Nyoman Sudiasa, 49. "Korban Akhmad Tio Irawan dipukul di bagian leher belakang, sementara Nyoman Sudiasa dipukul di bagian mulut,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (27/1).

Pelaku DM Naji sendiri merupakan calon penumpang pesawat Lion Air JT 041. WNA Yordania yang tinggal di Cluster Mayfield A3 Nomor 3 Greenwich Park BSD, Tanggerang, Banten ini hendak terbang ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng bersama 7 anggota rombongan yang masih keluarganya.

Keributan yang berujung pemukulan terhadap 3 orang tersebut dipicu karena petugas Avsec Lion Air melarang DM Naji bersama rombongannya untuk boarding, karena karena sudah terlambat. Saat itu, pesawat Lion ir JT 041 yang hendak mereka tumpangi sudah terbang ke Bandara Soekarno Hatta, Selasa malam pukul 19.00 Wita.

Awalnya, DM Naji bersama rombongan, termasuk istri dan anaknya, sudah menunggu di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai sejak sore pukul 15.00 Wita. Meski sudah menunggu, DM Naji beserta rombongan tak kunjung mendapatkan panggilan untuk masuk ke dalam pesawat. Karena itu, mereka masih tetap menunggu.

Setelah beberapa jam tetap juga tidak ada panggilan masuk ke dalam pesawat, DM Naji kemudian menanyakan kepada pihak maskapai Lion Air. Namun, pihak Lion Air mengatakan bahwa pesawat yang bakal ditumpangi rombongan DM Naji sudah terbang ke Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.

DM Naji lalu menanyakan kepada pihak maskapai apa alasan rombongannya yang berjumlah 8 orang ditinggal, padahal mereka sudah berada di ruang tunggu Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai? Petugas bilang bahwa penumpang sudah dipanggil sesuai SOP. Meski demikian, DM Najib tidak terima. Karena merasa mendapat perlakuan kurang bagus dari petugas Lion Air dan tidak mendapatkan penjelasan yang baik, DM Naji pun emosi.

Calon penumpang berambut plontos ini ingin masuk ke dalam Kantor Lion Air, namun tetap dihalangi oleh Avsec Lion Air. "Karena emosi, terjadilah kesalahpahaman yang berbuntut pemukulan terhadap dua petugas Avsec Lion Air. Seorang polisi yang berusaha melerai karena tidak ingin terjadi keributan, juga mendapatkan pemukulan," papar Iptu Sukadi.

Sementara, jajaran Polsek Kawasan Bandara Ngurah Rai langsung terjun ke lokasi TKP di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik, begitu menerima informasi tentang adanya insiden pemukulan petugas oleh calon penumpang. Untuk menghindari kekacauan meluas dan tidak terjadi gangguan penerbangan lainnya, DM Naji dan 3 petuas yang dipukuli dibawa ke Mapolsek Kawasan Bandara Ngurah Rai guna di-mintai keterangan terkait peristiwa yang mengancam keselamatan penerbangan malam itu.

Setelah dimediasi di Mapolsek Kawasan Bandara Ngurah Rai, keduabelah pihak sepakat untuk berdamai. DM Naji pun mengakui kesalahannya dan langsung menyampaikan permohonan maaf kepada 3 petugas yang sempat dipukulnya. Demikian pula 3 petugas korban pemukulan bisa menerima permohonan maaf WNA Yordania tersebut dan sepakat tidak lanjut ke jalur hukum.

"DM Naji mengaku emosi karena panik lantaran tidak bisa segera terbang ke Jakarta (Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten, Red). Sebab, dia sudah mengagendakan terbang ke Yordania keesokan harinya, Rabu (26/1), untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit berat. Keberangkatan DM Naji bersama rombongannya pun ditunda sampai keesokan harinya," beber Iptu Sukadi.

Sementara itu, Stakholder Relation Manager Angkasa Pura I Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, mengatakan insiden pemukulan calon penumpang terhadap petugas di bandara tersebut terjadi murni karena kesalahpahaman. Taufan menyebutkan, dari keterangan pihak maskapai Lion Air, calon penumpang  bersama rombongannya berjumlah 8 orang itu sebetulnya sudah dipanggil oleh petugas hingga last call, namun tidak direspons.

Pesawat kemudian lepas landas dari Bandara Ngurah Rai sesuai jadwal yang telah ditentukan. Akibatnya, DM Naji bersama rombongannya gagal terbang. “Penumpang yang gagal terbang ini akhirnya diterbangkan keesokan harinya, 26 Januari 2022,” jelas Taufan saat dikomnfirmasi NusaBali secara terpisah di Bandara Ngurah Rai, Kamis sore. *pol,dar

Komentar