nusabali

Adi Arnawa Pimpin Rapat Pembahasan Proyek PLTHS di Badung

  • www.nusabali.com-adi-arnawa-pimpin-rapat-pembahasan-proyek-plths-di-badung

MANGUPURA, NusaBali
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa memimpin langsung rapat pembahasan terkait dengan rencana Pemkab Badung yang ingin membangun energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Statis (PLTHS) yang eco ramah lingkungan di ruang rapat Sekda Badung, Rabu (26/1).

Untuk menjawab kebutuhan energi listrik dengan teknologi baru ini, ke depan bukan tidak mungkin PLTHS bisa menjadi pilot project di Pemkab Badung.

Dalam rapat tersebut, Sekda Adi Arnawa turut didampingi Perwakilan Hydrodynamic Energy Conversion Technology (HYGEN STG) Hendarto, Asisten Ekonomi dan Pembangunan IB Arjana, Kadis PUPR Ida Bagus Surya Suamba, Kabag Tapem I Made Surya Dharma, Kabag Hukum dan HAM AA Gde Asteya Yudhya dan dinas terkait lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Adi Arnawa membeberkan bahwa kebutuhan listrik di Puspem Badung per bulannya menghabiskan sekitar Rp 600 juta. Sedangkan kebutuhan listrik di Bali masih disupport dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Jawa Timur. Seyogyanya, lanjutnya, memang Bali harus mandiri energi. Harus dipikirkan, mungkin ada suatu teknologi terbarukan yang bisa membantu Bali.

“Apabila nanti bisa dilakukan trial atau percontohan dulu untuk pembuatan dan ditempatkan di Puspem untuk mensuplai listrik di area Puspem. Kalau setengahnya saja kebutuhan listrik yang kami butuhkan bisa tersuplai, maka berarti energi ini terbukti. Kami di Badung sangat membutuhkan ini karena ramah lingkungan dan sangat efisien,” kata birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan itu.

Adi Arnawa berprinsip sepanjang energi ini mampu menjawab kebutuhan energi listrik serta bisa mandiri dengan teknologi baru ini, ke depannya bisa menjadi pilot project di Pemkab Badung. “Kami sangat membutuhkan energi ini dan mudah-mudahan ini bisa jalan sesuai harapan,” tegas Adi Arnawa.

“Silahkan teman-teman tim mengkaji dan kita sikapi pembangunan yang nanti direncanakan akan berada di Ungasan. Sebisa mungkin bagaimana cara ini bisa terbangun dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan energi kita di Bali,” imbuh Adi Arnawa.

Sementara itu, Perwakilan Hydrodynamic Energy Conversion Technology (HYGEN STG) Hendarto, mengatakan pihaknya bisa menjamin energi ini ramah lingkungan, murah dan bisa dibangun di mana saja. Di samping itu, tidak menggunakan bio solar yang bahannya dari fosil, karena menghasilkan residu dan merusak alam.

“Semoga teknologi yang kami bawa ini bisa menghasilkan kemandirian energi untuk Badung bahkan Bali itu sendiri. Bali itu masih bergantung kepada PLTU Paiton. Kalau kita bangun lebih banyak titik, maka efisiennya akan sangat maksimal dan menghemat biaya. Semoga Bapak Sekda bisa melihat demo produk kami yang ada di Pecatu,” tandasnya. *ind

Komentar