nusabali

Sudirta Nilai OTT Menunjukkan Semangat KPK

  • www.nusabali.com-sudirta-nilai-ott-menunjukkan-semangat-kpk

JAKARTA, NusaBali
Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta mengatakan tidak ada yang salah dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anggota DPR asal Dapil Bali ini justru menilai tindakan tersebut menunjukkan semangat KPK dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi. "Bagi saya itu setidaknya menunjukkan KPK semakin semangat dan tidak diragukan lagi seperti wacana-wacana yang berkembang. Bahkan, ada empat penindakan yang mendapat apresiasi luar biasa," ujar Sudirta dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR RI dengan Pimpinan KPK di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/1).

Bagi Sudirta, itu merupakan langkah bagus. Tapi seharusnya berbanding lurus antara program dengan anggaran. Jika penindakan itu menggebu, pencegahan harusnya lebih bagus dari penindakan. Apalagi, anggaran pencegahan di tahun 2022 lebih tinggi dari penindakan.

"Ini sesuai dengan harapan kita di Raker terdahulu," ucap Sudirta. Menurut anggota Fraksi PDIP ini, bila melihat Pasal 66 UU KPK, pencegahan berada di urutan teratas. Sementara penindakkan berada di nomor lima. Hal ini menandakan pembuat UU memang meletakkan pencegahan yang utama. "Saya berharap seperti itu. Pencegahan lebih utama dari penindakan," jelas Sudirta. Sudirta pun menyinggung tentang integritas. Dia mengapresiasi KPK yang telah membuat ‘kaca besar’ guna melihat wajahnya sendiri. Lantaran pada tahun 2021 mereka membuat survei terkait integritas. Mereka berada di posisi ke 37. Posisi itu di bawah Badan Narkotika Narkoba (BNN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Padahal, dalam paparan Pimpinan KPK, laporan keuangan mereka bagus.

Banyak mendapat penghargaan. Bahkan, ada yang berkategori A sehingga itu sangat bagus sekali. Sayang, hasil survei integritas 2021 tidak sebagus ketika awal KPK berdiri. "Pertanyaan, mengapa ini bisa terjadi? Jangan-jangan kerja-kerja KPK yang akhir-akhir ini bagus, katanya sepi dalam bekerja, komunikasinya kurang bagus. Transparansi perlu di tingkatkan terutama yang berkaitan dengan pencegahan,” jelas Sudirta. *k22

Komentar