nusabali

DME Jadi Alternatif Pengganti Elpiji

  • www.nusabali.com-dme-jadi-alternatif-pengganti-elpiji

JAKARTA, NusaBali
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membongkar harga yang akan diterima oleh masyarakat ketika menggunakan gas dari hasil gasifikasi batu bara atau Dimetil Eter (DME) sebagai pengganti Liquifed Petroleum Gas (LPG).

Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), menjabarkan bahwa dalam upaya pemerintah mensubstitusi penggunaan LPG yang saat ini bahan bakunya masih dildapat melalui impor, penggunaan gasifikasi batu bara melalui DME menjadi salah satu alternatif.

Maka dari itu, ke depan untuk menarik minat masyarakat dalam hal penggunaan gasifikasi batu bara itu, pemerintah meyakini tidak akan menambah beban tambahan kepada masyarakat. "Kita menjaga masyarakat tidak menambah beban tambahan, tidak ada perubahan harga di masyarakat dibandingkan dengan harga LPG," terang Dadan seperti dilansir CNBC Indonesia.

Dadan membeberkan, secara kandungan, penggunaan gas dari gasifikasi batu bara itu lebih rendah ketimbang dari gas LPG atau hanya mencapai 60% dibandingkan LPG, sehingga volume penggunaan gas dari gasifikasi batu bara akan lebih sedikit ketimbang LPG.

"Jadi kalau dibakar dengan kompor yang sama memerlukan jumlah yang lebih banyak atau 1,6 kali-nya. Kami melakukan uji coba modifikasi dari kompor sehingga yang diperlukan dari DME ini hanya 1,3 kalinya dibandingkan dengan LPG," ungkap dia.

Untuk menghasilkan memasak, dalam panas yang sama yakni 1 kg LPG secara keekonomiannya, kata Dadan masih masuk, sehingga tidak ada perubahan dari sisi harga.

"Meskipun secara volume akan sedikit lebih banyak atau 30% lebih banyak , tapi buat masyarakat kan harga untuk kebutuhan dalam sebulan misalnya butuh 3 tabung, nanti kebutuhan dari sisi harganya tidak akan ada perubahan. Dari sisi volume saja yang menambah," ungkap Dadan.

Seperti diketahui, kemarin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah meresmikan pembangunan atau groundbreaking hilirisasi batu bara atau gasifikasi batu bara menjadi DME. Dengan adanya DME itu, dipastikan bisa menghemat subsidi LPG Rp 7 triliun dalam setahun.

Nah, Dadan mengungkapkan bahwa sejatinya pihaknya sudah melakukan uji coba pemanfaatan penggunaan gasifikasi batu bara ke rumah masyarakat. Dia bilang pihaknya sudah melakukan uji coba di Sumatera Selatan. Di sekitar 200 rumah tangga.

"Tidak mengalami hambatan secara pemanfaatan tidak merasakan hal berbeda. Dari dua hal itu kita yakin DME menjadi salah satu alternatif untuk menggatikan bahan bakar LPG yang sebagian besar di impor.

Mengacu data Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, struktur harga DME dari hasil pertemuan tiga menteri, yakni Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan Menteri Investasi, diusulkan harga DME ex-factory sebesar US$ 378 per ton, porsinya menjadi kesepakatan antara PTBA dan Air Products.

"Harga DME bersifat fixed-price, tidak ada eskalasi harga batu bara dan (PSF)," tulis bahan pemaparan Dirjen Minerba, Kamis (20/01/2022).

Sebagai perbandingan untuk harga LPG, CP Aramco pada November 2021 telah mencapai US$ 847 per metrik ton, harga tertinggi sejak tahun 2014 atau naik 57% sejak Januari 2021. *

Komentar