nusabali

Desa Adat Pengotan Dua Tahun Sekali Buat Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-desa-adat-pengotan-dua-tahun-sekali-buat-ogoh-ogoh

BANGLI, NusaBali
Desa Adat Pengotan, Kecamatan Bangli, membuat ogoh-ogoh dua tahun sekali. Saat Pangrupukan, seluruh ogoh-ogoh dari masing-masing banjar adat dikumpulkan dan diarak seperti pawai.

Akibat pandemi Covid-19, pembuatan ogoh-ogoh ditunda. Pun saat menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 juga ditiadakan karena ada ngaben massal.

Bendesa Adat Pengotan, Jro Wayan Kopok, mengungkapkan pembuatan ogoh-ogoh dilakukan dua tahun sekali karena terkendala dana. “Membuat ogoh-ogoh memerlukan biaya lumayan. Agar ada persiapan maka pembuatan dilakukan dua tahun sekali,” jelas Jro Wayan Kopok, Senin (24/1). Desa Adat Pengotan terdiri dari delapan banjar adat yakni Banjar Adat Padpadan, Banjar Adat Penyebeh, Banjar Adat Basange, Banjar Adat Yoh, Banjar Adat Dlod Umah, Banjar Adat Tiing Desa, Banjar Adat Dajan Desa, dan Banjar Adat Sunting.

Jro Wayan Kopok mengungkapkan, satu banjar adat bisa membuat dua ogoh-ogoh. “Sebelum diarak di banjar, ogoh-ogoh dikumpulkan dulu. Kami paradekan di pusat desa,” jelas Jro Wayan Kopok. Desa Adat Pengotan dan LPD Desa Adat Pengotan memberikan dukungan dana pembuatan ogoh-ogoh. Masing-masing banjar mendapat anggaran yang sama. Hari Raya Nyepi tahun 2022 sempat rencanakan membuat ogoh-ogoh, tetapi karena waktu berdekatan dengan pelaksanaan ngaben massal maka pembuatan ogoh-ogoh ditunda kembali. Ngaben massal dilaksanakan pada akhir Februari 2022 diikuti 122 sawa.

Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, Jro Ketut Kayana, saat dikonfirmasi mengaku sampai saat ini masih melakukan pendataan. Pada Minggu (23/1), menggelar rapat dengan MDA kecamatan. Nantinya MDA kecamatan melakukan pendataan terhadap desa adat yang membuat ogoh-ogoh. “Pedataan dilakukan di kecamatan. Kami masih menunggu laporannya. Kami harapkan data segera terkumpul,” ungkap Jro Ketut Kayana. *esa

Komentar