nusabali

Petugas Engineering Hotel Tewas Tenggelam di Kolam

Diduga Sakit Epilepsi Kambuh Saat Tugas

  • www.nusabali.com-petugas-engineering-hotel-tewas-tenggelam-di-kolam

MANGUPURA, NusaBali
Musibah maut terjadi di kolam renang Hotel Bali Rani, Jalan Kartika Plaza Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung, Senin (24/1) pagi.

Karyawan bagian engineering Hotel Bali Rani, Wayan Sukranada, 26, ditemukan tewas tenggelam dalam kolam renang hotel tersebut. Dugaan sementara, korban terjatuh hingga tewas tenggelam karena penyakit epilepsinya kambuh saat bersihkan kolam renang.

Kematian tragis korban Wayan Sukranada di kolam renang Hotel Bali Rani pertama kali diketahui seorang tamu hotel, Timothy Doyke, Senin pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Ketika itu, tamu asal Kalimantan Timur yang menginap di Kamar 134 hotel tersebut melihat ada bayangan hitam di dalam kolam renang.

Setelah dicek, ternyata bayangan hitam dalam kolam renang tersebut adalah Wayan Sukranada, petugas engineering hotel asal Banjar Dinas Sabi, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng. Saat ditemukan tak bernyawa, korban Wayan Sukranada tenggelam di dasar kolam sedalam 2 meter, dalam posisi tubuh miring.

"Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Satpam hotel. Oleh Satpam hotel, laporan diteruskan ke polisi. Korban kemudian dievakuasi dari dasar kolam. Sebelum dievakuasi, posisi badannya miring ke arah selatan, kepala menghadap ke arah barat. Korban masih menggunakan pakaian seragam warna abu-abu," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi.

Menurut Iptu Sukadi, di pinggir kolam renang maut tersebut ditemukan mesin vacum, jaring sampah kolam, serta tas warna hitam milik korban yang berisikan dompet dan charger HP. Korban diduga jatuh hingga tewas tenggelam di dalam kolam renang saat bersih-bersih.

Terungkap, sebelum ditemukan tewas di dasar kolam, korban Wayan Sukranada sempat terlihat membersihkan kolam renang, Senin subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Adalah saksi Timothy Doyke pula yang terakhir kali melihat korban bersih-bersih di kolam renang saat itu. Berselang 1 jam kemudian, prtugs engineering hotel yang tinggal di Jalan Alas Arum Nomor 5 kawasan Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Badung ini sudah tidak terlihat. Sampai akhirnya tamu hotel tadi melihat bayangan hitam di dalam kolam.

Iptu Ketut Sukadi menyebutkan, saat jajaran kepolisian terjun ke lokasi kejadian di kolam renang Hotel Bali Rani untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi, dibonceng pula petugas medis. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.

Namun, polisi belum bisa memastikan apa penyebab kematian pegawai hotel berusia 26 tahun ini. Lagipula, pihak keluarga korban tidak mau dilakukan otopsi jenazah. Pihak keluarga sudah menerima peristiwa maut ini sebagai musibah. Pihak keluarga kemarin sudah langsung membawa pulang jenazah korban ke rumah duka di Banjar Sabi, Dersa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Menurut Iptu Sukadi, berdasarkan informasi di lapangan, korban Wayan Sukranada diketahui mengidap penyakit epilepsi (ayah). Karena itu, muncul dugaan korban jatuh ke kolam renang hingga tewas karena penyakit epilepsinya kambuh. “Ya, dugaan sementara, korban jatuh ke kolam renang karena penyakit epilepsinya kambuh saat bersih-bersih," tandas Iptu Sukadi.

Korban Wayan Sukranada merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Wayan Darnika dan Ni Luh Sani. Jenazah pegawai hotel yang tewas tenggelam di kolam renang ini sudah tiba di rumah duka di Banjar Sabi, Desa Suwug, Senin siang sekitar pukul 12.00 Wita. Rencananya, jenazah lagang berusia 26 tahun ini akan dimakamkan di Setra Desa Adat Suwug pada Wraspati Pon Uye, Kamis (27/1) lusa.

Saat NusaBali berkunjung ke rumah duka, Senin siang, kedua orangtua korban, Wayan Darmika dan Luh Sani, tampak masih terpukul. Sejumlah keluarga, kerabat, dan tetangga juga berada di rumah duka.

Paman korban, I Ketut Nawa, mengatakan Wayan Sukranada sudah hampir 7 tahun bekerja di Hotel Bali Rani Kuta. Sejak 3 bulan terakhir, korban menderita penyakit epilepsi. Kendati menderita epilepsi, Sukranada tetap bekerja sebagai petugas engineering di hotel tersebut.

"Sakitnya epilepsinya ini baru sekitar 3 bulan. Kadang-kadang penyakitnya kambuh, sampai keponakan saya ini tidak bisa bekerja. Begitu sembuh, dia kerja lagi. Penyakitnya ini sudah sempat dibawa berobat ke Puskesmas dan orang pintar," ujar Ketut Nawa kepada NusaBali di rumah duka, Senin kemarin. Menurut Ketut Mawa, korban Wayan Sukranada terakhir kali pulang kampung ke Banjjar Sabi, Desa Suwug, November 2021 lalu ketika ada upacara di rumah. *pol,mzk

Komentar