nusabali

Belum Semua Sekolah Lakukan PTM 100 Persen

  • www.nusabali.com-belum-semua-sekolah-lakukan-ptm-100-persen

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng telah memberikan peluang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen ke seluruh sekolah.

Namun rupanya belum semua sekolah di Buleleng melakukan PTM 100 persen. Masih ada sekolah yang melakukan pembelajaran secara terbatas.

Disdikpora Buleleng telah melakukan pendataan ke seluruh jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), Sekolah Dasar, SMP, serta SMA/SMK.

Di tingkat PAUD dan PNF contohnya. Dari 144 institusi pendidikan yang terdata, ada sebanyak 30 institusi yang belum melakukan PTM 100 persen.

Sedangkan di tingkat SD, dari 467 sekolah yang terdata, sebanyak 354 sekolah telah melakukan PTM 100 persen. Sedangkan 112 sekolah lainnya belum melakukannya secara penuh.

Sementara di tingkat SMP, dari 72 sekolah, hanya 1 sekolah saja yang belum melakukan PTM 100 persen. Khusus di tingkat SMA/SMK, dari 56 sekolah yang terdata, hanya ada 2 sekolah yang belum melakukan PTM 100 persen.

Sekretaris Disdikpora Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata mengaku saat ini belum semua sekolah melakukan PTM 100 persen. Menurutnya ada beberapa sekolah yang membutuhkan masa peralihan menuju PTM 100 persen.

“Sekolah perlu waktu menyiapkan fasilitas pendukung pembelajaran. Seperti meja dan kursi, termasuk ruangan. Karena kan sudah lama tidak digunakan. Jadi harus dicek dulu, sebelum dilakukan PTM 100 persen. Seminggu ini masih masa transisi,” kata Surya.

Menurutnya, Disdikpora Buleleng memberikan kebebasan pada sekolah untuk melaksanakan PTM. Surya Bharata mengklaim ada pula sekolah yang memilih menunda pelaksanaan PTM 100 persen, karena belum semua tenaga pendidik menerima vaksinasi dosis kedua.

Apalagi memaksakan diri melaksanakan PTM 100 persen, maka hal itu berpeluang melanggar Surat Keputusan  Bersama (SKB) 4 menteri yang mengatur PTM terbatas. SKB itu ditandatangani Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Ada syarat bahwa guru itu harus 80 persen harus menerima dosis kedua. Sedangkan ada sekolah yang belum memenuhi itu. Karena memang gurunya belum dapat jadwal vaksin. Jadi sebenarnya tinggal menunggu waktu saja untuk PTM 100 persen seluruhnya,” tandas Surya Bharata. *k23

Komentar